Minggu, 26 Mei 2013

" INJIL BARNABAS "

SUATU KESAKSIAN
PALSU
Satu Pertanyaan: Mengapa
Orang Kristen Tidak
Mengenal Injil Barnabas?

Iskandar Jadeed.

1 PENDAHULUAN.............................2
2 PANDANGAN PARA SARJANA...2
3 PENGARANGNYA: SEORANG
KRISTEN YANG BERALIH
MEMELUK AGAMA ISLAM..............4
4 SANGAT BERTENTANGAN
DENGAN INJIL KUDUS..................... 5
5 INJIL BARNABAS ADALAH
KESAKSIAN PALSU TERHADAP AL
QUR'AN.................................................7
6 Bahan Kajian Injil Barnabas Suatu
Kesaksian Palsu..................................... 9



1. PENDAHULUAN
Sudah ditetapkan bahwa kitab yang
dikenal sebagai "Injil" Barnabas sama
sekali tidak berkaitan dengan kekristenan.
Karena kitab itu adalah satu kesaksian
palsu tentang Injil kudus dan merupakan
satu upaya untuk menyatakan hal-hal yang
sangat keliru tentang agama Kristen.
Dalam banyak hal kitab ini disamakan
dengan bentuk Al Qur'an yang ditulis oleh
Museilma, si pendusta, atau yang dikarang
oleh Al-Fadhl bin Rabi'. Kitab yang
dikaitkan dengan Barnabas ini
diterjemahkan ke dalam bahasa Arab oleh
Dr. Khalil Sa'adah, dari salinan dalam
bahasa Inggris pada tahun 1907 untuk
memenuhi permintaan Sayyid Muhammad
Rashid Ridha, seorang pendiri majalah
Manar.
Hal mana ditolak sepenuhnya oleh
orang-orang Kristen karena terjemahan itu
merupakan satu pemalsuan naskah.
Mereka yang menerimanya adalah suatu
sekte orang Muslim. Mereka berbuat
demikian dengan alasan yang sangat
sederhana karena bagian-bagian kitab itu
menyokong pernyataan bahwa Al-Masih
tidak disalibkan, tetapi kemiripan-Nya
jatuh pada Yudas yang disalibkan
menggantikan Dia.


2. PANDANGAN PARA SARJANA.

Sarjana-sarjana yang meneliti dengan
cermat tentang pokok ini secara bulat
berpendapat bahwa buku ini, yang
dikaitkan dengan Barnabas, tidak pernah
ada sebelum abad ke 15. Hal ini muncul
hampir 1.500 tahun sesudah kematian
Barnabas. Seandainya buku ini dapat
digunakan pada periode tersebut, maka
sarjana-sarjana Muslim seperti Al-Tabari,
Al-Baidhawi, dan Ibn Kathir tentunya
tidak akan terpecah-pecah dalam
pandangan mereka tentang akhir
kehidupan Al-Masih, dan tentang
pengenalan secara pribadi akan seseorang
yang dikatakan telah disalibkan
menggantikan Dia.
Jika kita hubungkan dengan tulisan-tulisan
Muslim seperti "Golden Pastures"
(Penggembalaan Emas) oleh Al-Mas'udi,
"The Beginning and the End" (Yang Awal
dan Yang Akhir), oleh Imam
'Imad-ud-Din, dan "Ibrizi's Version"
(Versi Ibrizi) oleh Ahmad Al-Magrizi, kita
dapat mencatat bahwa sarjana-sarjana
yang terpandang ini menyatakan dalam
karya-karya tulisan mereka, bahwa Injil
orang Kristen yang ditulis oleh keempat
penulis Injil, yakni Matius, Markus,
Lukas, dan Yohanes. Al-Mas'udi menulis,
"Kami telah menyebutkan nama-nama
kedua belas dan ketujuh puluh
murid-murid Al-Masih, tentang
penyebaran mereka di seluruh negeri, dan
berita-berita lain meliputi pekerjaan dan
tempat penguburan mereka. Penulis
keempat Injil termasuk Yohanes dan
Matius ada diantara kedua belas orang itu,
sedangkan Lukas dan Markus ada diantara
kelompok tujuh puluh" (Al-Tanbih wal
Isharaf, halaman 136).
Kalau kita melihat pada naskah-naskah
kuno dari Alkitab, jauh ke belakang pada
masa sebelum Islam dan masa di mana Al
Qur'an menunjukkan dan menyaksikan
kebenarannya, maka kita tidak akan temui
apa yang disebut Injil yang dihubungkan
dengan Barnabas. Dan juga tidak
disebutkan dalam daftar isi dari kitab-kitab
yang membentuk Alkitab sebagaimana
yang disiapkan oleh pemimpin-pemimpin
gereja.
Suatu penelitian sejarah menunjukkan
bahwa naskah asli dari Injil palsu ini
muncul untuk pertama kali pada tahun
1709 dalam barang Craemer, seorang
Penasehat Raja Prusia. Naskah ini diambil
dari padanya dan disimpan di
Perpustakaan Wina pada tahun 1738.
Semua sarjana yang menelitinya mencatat
bahwa sampul buku ini terbuat dalam gaya
Timur karena itu mempunyai catatan
pinggir dalam bahasa Arab. Dari pengujian
kertas dan tinta yang digunakan, nampak
bahwa itu ditulis pada abad ke 15 atau ke
16.
Sarjana Inggeris, Dr. Sale, mengatakan
bahwa ia menemukan buku ini dalam
bahasa Spanyol yang ditulis oleh seorang
Ukraina bernama Mustafa Al 'Arandi,
yang mengklaim telah menterjemahkannya
dari bahasa Itali. Dalam pendahuluan dari
salinan ini dinyatakan bahwa seorang
biarawan bernama Marino, yang dekat
dengan Paus Sixtus V, mengunjungi
perpustakaan Paus pada satu hari di tahun
1585, dan menemukan sebuah surat dari
St. Irenaeus yang mengeritik rasul Paulus
dan mendasarkan kritikannya itu pada Injil
Barnabas. Setelah itu Marino berkeinginan
kuat untuk menemukan Injil itu.
Suatu hari ia berjumpa dengan Paus Sixtus
V dalam perpustakaan kepausan, dan
ketika mereka berbincang-bincang, Paus
tertidur. Biarawan ini menggunakan
kesempatan tersebut, ia mencari buku itu
dan menemukannya, ia
menyembunyikannya dalam salah satu
lengan bajunya. Ia berada di sana sampai
Paus terbangun, baru ia meninggalkan
tempat itu, dengan membawa buku
tersebut. Walaupun begitu, setiap orang
yang membaca tulisan St. Irenaeus ini
tidak akan menemui petunjuk-petunjuk
menyangkut Injil Barnabas dan juga tidak
ada kritikan dalam bentuk apapun yang
ditujukan kepada Rasul Paulus.
Memang ada satu fakta yang dapat
diketahui oleh setiap orang. Ada dituliskan
dalam Kisah Para Rasul bahwa Barnabas
sendiri bersama-sama dengan Paulus
selama Paulus memberitakan Injil di
Yerusalem, Antiokia, Ikonium, Listera dan
Derbe. Barnabas juga memberitakan Injil
bersama keponakannya di pulau Siprus. Ini
menyatakan bahwa Barnabas adalah
seorang yang percaya pada Injil salib yang
diberitakan oleh Paulus, Markus dan
Rasul-Rasul lainnya dan dapat
disingkatkan dalam satu kalimat pendek:
Al-Masih telah mati di kayu salib sebagai
satu korban penebusan bagi dosa-dosa
dunia dan bangkit kembali pada hari yang
ketiga untuk pembenaran bagi setiap orang
yang percaya. Karena Injil Barnabas
menyangkali akan dasar kenyataan ini,
maka buktinya pun sudah jelas bahwa
kitab tersebut adalah satu pemalsuan
Beberapa sarjana beranggapan bahwa
penulis Injil Barnabas ini adalah biarawan
Marino sendiri, sesudah ia memeluk
agama Islam dan dinamakan Musatafa
Al-'Arandi. Sarjana-sarjana lainnya
cenderung percaya bahwa versi Italia ini
bukan copy yang pertama karena
diterjemahkan dari bahasa Arab sebagai
yang asli. Karena setiap orang yang
membaca injil yang diduga sebagai Injil
Barnabas dapat menyadari bahwa
penulisnya memiliki satu pengetahuan Al
Qur'an yang luas dan hampir seluruh
isinya merupakan terjemahan secara
hurufiah dari ayat-ayat Al Qur'an.
Satu-satunya di antara yang pertama
memeluk pandangan ini adalah Dr. White,
di tahun 1784.


3. PENGARANGNYA:
SEORANG KRISTEN YANG
BERALIH MEMELUK AGAMA
ISLAM.

Apapun pandangan-pandangan para
sarjana nantinya, yang pasti adalah bahwa
buku ini mengkaitkan sejarah Al-Masih
dalam suatu bentuk yang selaras dengan isi
Al Qur'an dan bertentangan dengan isi
Injil. Hal ini menuntun kita untuk
meyakini, bahwa penulisnya adalah
seorang Kristen yang kemudian memeluk
agama Islam. Seperti yang kita lihat dalam
beberapa contoh berikut ini, di mana
terdapat suatu petunjuk yang
melebih-lebihkan Muhammad di atas
Al-Masih. Dituliskan bahwa Al-Masih
berkata, "Dan ketika Aku telah paham
kepadanya, jiwaku telah dipenuhi dengan
penghiburan sembari berkata, 'Oh
Muhammad, semoga Allah beserta
engkau, dan mudah-mudahan Dia
menjadikan Aku layak untuk membuka
tali sepatumu karena mencapai ini, Aku
akan menjadi seorang Nabi Besar dan
orang kudus utusan Allah' " (Injil
Barnabas 44 alinea 30-31). Juga dikatakan,
"Dan Al-Masih berkata, walaupun Aku
tidak layak membuka ikatan tali (sepatu)
nya, Aku telah menerima anugerah dan
karunia (Injil Barnabas 97 alinea 10).
Buku ini berisikan ungkapan-ungkapan
yang cocok dengan tulisan-tulisan Muslim
kuno. "Al-Masih menjawab, 'Nama dari
Messiah itu adalah 'Terpuji', karena Allah
sendiri memberinya nama itu, ketika Dia
menciptakan roh-Nya, dan
menempatkannya dalam sebuah kemuliaan
surgawi. Dan bersabda, 'Tunggulah
Muhammad, karena demi engkau, Aku
berkehendak menciptakan surga, dan dunia
dan semua makhluk, yang aku serahkan
kepadamu, sehingga siapa pun yang
memberkati akan diberkati, dan siapa saja
yang mengutuki engkau, akan dilaknat.
Apabila Aku mengutus engkau ke dunia
itu, Aku akan jadikan engkau sebagai
PesuruhKu untuk keselamatan, dan
perkataanmu akan benar, langit dan bumi
akan hancur musnah namun
kepercayaanmu (agamamu) tak akan
pernah musnah. 'Muhammad, datanglah
cepat-cepat untuk keselamatan dunia" (79
alinea 14-18).
"Dan ketika Adam bangun dan berdiri ia
suatu tulisan surya, yang berbunyi, 'Hanya
adalah Allah Maha Esa, dan Muhammad
adalah pesuruh Allah Dalam pada itu
Adam membuka mulutnya dan berkata,
'Aku berterima kasih padaMu, O Allah
Tuhanku, bahwa Engkau telah sudi
menciptakan daku, akan tetapi ceritakan
kepadaku, aku mohon kepada Engkau, apa
maksud amanat dari kata-kata ini,
'Muhammad adalah Pesuruh Allah'". Allah
menjawab: "Selamat datang, hambaKu
Adam. Sesungguhnya Aku berkata
padamu bahwa engkau adalah ciptaanKu
yang pertama dari semua mahluk. Hal
yang kamu lihat ini adalah anakmu yang
datang kedunia kelak. Dia akan menjadi
pesuruhKu yang mana telah Aku ciptakan
baginya. Kalau ia datang, ia akan memberi
terang kepada dunia, yang mana jiwanya
telah ada di surga 6.000 tahun sebelum aku
menciptakan semua. Adam menjawab: Oh,
Tuhan berikanlah tulisan ini pada kuku
jariku, dan Allah menuliskan tulisan pada
jempol kanan Adam. Tiada illah lain
kecuali Allah dan pada jempol kiri
Muhammad adalah pesuruh Allah
(39:14-26).
"Allah mengundurkan diri, dan malaikat
Mikhail mengusir mereka keluar dari
taman firdaus. Ketika Adam menoleh ke
belakang ia melihat tulisan dilantai. Tiada
illah lain, selain Allah dan Muhammad
adalah pesuruh Allah. Oleh sebab itu ia
menangis dan berkata, semoga hal ini
menjadi keridhaan Allah, Muhammad
datanglah segera selamatkan kami dari
kesengsaraan" (41 alinea 29-31).
Pernyataan-pernyataan ini lebih sejalan
baik dalam kata-kata maupun rohnya
dengan tulisan-tulisan Muslim kuno,
seperti "Al-Ithafat Al-Saniyya bil Ahadith
Al-Qudusiyyah" dan "Al-Anwar
Al-Muhammaddiyyah minal Mawahib
Al-Laduniyyah" dan "Al Isra Mu'jiza
Kubra, "dan lain-lainnya.


4. SANGAT BERTENTANGAN
DENGAN INJIL KUDUS.

Tak terbilang banyaknya bukti-bukti yang
menunjukkan bahwa penulis Injil
Barnabas ini tidak ada hubungannya sama
sekali dengan para rasul Al-Masih, atau
murid-murid-Nya yang menuliskan kitab
mereka di bawah ilham Roh Kudus.
Berikut ini beberapa bukti tentang hal itu.
Bukti pertama adalah ketidak-tahuan
penulisnya tentang ilmu bumi Palestina
dan negara tempat terjadinya kisah-kisah
yang bersifat agama ini. Dia berkata,
"Al-Masih pergi ke laut Gelilea, dan naik
ke dalam sebuah perahu berlayar ke
kotanya Nazareth; dalam pada itu terjadi
suatu topan di laut, sampai akhirnya
perahu itu hampir tenggelam" (20 alinea
1-2). Sudah sama diketahui dengan baik
bahwa Nazareth terletak di atas bukit di
Gelilea dan bukan sebuah kota di pesisir
pantai, seperti yang dikatakan penulis ini.
Di bagian lainnya dia berkata, "Ingatlah
bahwa Allah-telah mentaqdirkan untuk
menghancurkan Nineveh, karena Dia tiada
menjumpai seorang pun yang takut kepada
Allah. Allah telah memanggil Nabi Yunus
dan mengutusnya ke kota itu, tetapi dia
telah melarikan diri ke Tarsus karena takut
kepada penduduk itu, oleh sebab itu Allah
menyebabkan dia dilemparkan ke dalam
laut, lalu di telan oleh seekor ikan dan
dilontarkan keluar dekat Nineveh" (63
alinea 4-7). Sudah diketemukan dengan
baik bahwa kota Nineveh ini adalah ibu
kota dari Kerajaan Asyur dan didirikan di
atas jalur sebelah timur sungai Tigris, di
atas satu pintu keluar (gerbang) yang
dikenal dengan nama Al-Khirs. Sebab itu
kota ini tidak terletak di daerah Timur
Tengah, seperti yang dilaporkan penulis.
Kedua, ketidak-pahaman penulis tentang
sejarah kehidupan Al-Masih. Pada pasal
ketiga dari Injil yang palsu ini, ada tertulis,
"ketika Al-Masih lahir , Pilatus adalah
Gubernur, sedangkan jabatan kepala
agama dipegang oleh Annanias dan
Caiphas" (3 alinea 2). Hal ini sama sekali
tidak benar, karena Pilatus menjadi
Gubernur dari tahun 26 sampai 36 Masehi
Sedangkan Annanias menjabat sebagai
kepala agama pada tahun 6 Masehi dan
Caiphas dari tahun 8-36 Masehi. Dalam
pasal 142 dituliskan bahwa Messiah tidak
akan datang dari keturunan Daud tetapi
dari keturunan Ismail, dan bahwa
Perjanjian itu diberikan kepada Ismail dan
bukan kepada Ishaq (124:14). Ini
merupakan kesalahan yang besar karena
setiap orang yang membaca silsilah
Al-Masih dalam Injil yang sejati (benar)
akan melihat bahwa silsilah itu, menurut
daging, Dia berasal dari keturunan Daud,
dari suku Yehuda.
Ketiga, pengarangnya memasukkan
kisah-kisah yang sama sekali tidak berakar
pada agama Kristen. Kutipan-kutipan
berikut ini merupakan contoh dari
kisah-kisah tersebut. "Lalu firman Allah
kepada pengikut setan, 'Bertobatlah kamu
dan bersyahadatlah kepada Aku karena
Allah, Pencipta kalian.' Mereka menjawab,
'Kami telah berpaling dari melaksanakan
sujud kepada Engkau, karena Engkau tidak
adil; hanya Satan adalah adil dan tak
berdosa dan dia adalah Tuhan kami.
'..Kemudian Satan, sambil pergi telah
meludah pada tanah bumi itu, dan
Malaikat Jibril mengangkatkan ludah itu
beserta sedikit tanah, sehingga sekarang
manusia mempunyai pusat pada perutnya"
(35 alinea 25-27).
"Al-Masih membalas, "Sesungguhnya Aku
berkata kepadamu, Aku telah kasihan
kepada syaithan, ketika Aku tahu tentang
kejatuhannya; dan Aku kasihan kepada
manusia yang digodanya kepada dosa.
Karena itu Aku telah berdoa dan puasa
kepada Allah kita yang berbicara
kepadaKu dengan perantaraan
MalaikatNya Jibril, "apakah tuntutan
engkau O Al-Masih, dan apakah
permohonan Engkau?" Aku menjawab
Allah, Engkau mengetahui tentang dosa
yang disebabkan syaithan dan lewat
godaan-godaannya yang banyak yang
binasa, dia adalah ciptaanMu karena itu
Aku mohon ampunilah mereka. Ya Tuhan
Allah menjawab, 'Al-Masih perhatikanlah,
Aku mau mengampuni dia, hanya kalau
dia berkata, Allah Tuhanku, aku telah
berdosa, berilah ampunan kepadaku, dan
Aku akan mengampuni dia dan
mengembalikannya kepada kedudukannya
semula. Kata Al-Masih, ketika aku
mendengar ini, aku sangat gembira
percayalah bahwa aku telah membuat
perdamaian ini. Karena itu aku memanggil
syaithan, dan dia bertanya "Apa yang
harus aku perbuat untukmu, O Al-Masih?
Aku menjawab, 'Engkau akan
melakukannya untuk dirimu sendiri, O
syaithan, karena aku tidak senang terhadap
perbuatanmu, tetapi untuk kebaikanmu
telah aku panggil engkau. 'Syaithan
membalas, 'Jika kamu tidak berkeinginan
kepada bantuanku aku juga tidak
menginginkan bantuanmu; karena aku
lebih mulia dari pada kamu, kamu tidak
layak untuk melayani aku, kamu adalah
dari debu sedangkan aku adalah roh" ( 51
alinea 4-20).
Tidak ada orang yang berpikiran sehat
dapat percaya bahwa kisah tahyul ini
berasal dari Injil yang diilhami Allah.
Pertama, karena Allah tidak berkenan
kepada syaithan ketika syaithan jatuh dan
dibuang dari hadiratNya. Hal ini juga tidak
sejalan dengan kesucian Allah yang illahi
itu untuk membicarakan perdamaian
dengan syaithan. Kedua, sejak mulanya
Al-Masih telah masuk dalam peperangan
dengan sikap tak pernah mengalah dengan
syaithan. Alkitab berkata, "Barangsiapa
yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis
(syaithan), sebab Iblis berbuat dosa dari
mulanya. Untuk inilah Anak Allah
menyatakan diriNya supaya Ia
membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis
itu" (I Yohanes 3:8).Ketiga, dalam
peperangannya dengan Al-Masih, syaithan
tidak berani berkata bahwa dia lebih hebat
dari Al-Masih. Sebaliknya, di
tengah-tengah orang banyak di Kapernaum
ketika ia diperintahkan untuk keluar dari
seseorang, dengan suara keras ia berseru,
"Hai Engkau, Al-Masih orang Nazaret, apa
urusanMu dengan kami? Engkau datang
hendak membinasakan kami? Aku tahu
siapa Engkau; Yang Kudus dari Allah"
(Lukas 4:34).
Dengan demikian sudah ada satu kepastian
yang mutlak bahwa penulis Injil Barnabas
ini adalah seorang Muslim. Setiap orang
yang membaca Injil Barnabas ini dengan
teliti akan menemukan banyak sekali
ajaran-ajaran Islam di dalamnya. Pertama,
kitab ini berisikan suatu kisah keserupaan
dengan Al-Masih. Pada pasal 112
dikatakan. "Ketahuilah, O Barnabas,
bukan karena inilah aku harus berhati-hati
salah seorang muridku akan mengkhianati
aku dengan 30 keping perak untuk
selanjutnya aku yakin bahwa orang yang
akan menjual aku akan terbunuh dengan
namaku, karena Allah akan mengangkat
aku dari ini, dan akan mengubah rupa
pengkhianat itu sedemikian rupa sehingga
setiap orang akan percaya dia apabila dia
mati dia akan alami suatu kematian yang
buruk, aku akan tetap dalam noda
beberapa lama waktu di dalam dunia ini.
Akan tetapi apabila Muhammad Pesuruh
suci Allah itu, datang nama buruk itu akan
diangkatkan" (112 alinea 13-17). Kisah ini
cocok sekali dengan pengajaran Islam
pada abad pertengahan. Kedua, ada satu
pendapat yang kuat bahwa Alkitab telah
diselewengkan. Dalam pasal l12
dikutipkan seolah-olah Al-Masih sedang
berkata, "Sesungguhnya aku berkata
kepadamu, bahwa sekiranya kebenaran itu
belum dihapuskan dari kitab Musa, Allah
tak kan memberikan kepada Daud bapak
kita, Kitab yang kedua. Dan jikalau kitab
Daud itu belum dicemarkan, Allah tidak
akan menyerahkan Injil kepadaku,
mengingat bahwa Allah Tuhan kita tidak
berubah-ubah, berbicara satu amanah
untuk seluruh manusia. Oleh sebab itu
bilamana Pesuruh Allah itu akan datang,
dia akan datang untuk memurnikan
kembali hal-hal yang telah mencemarkan
Kitabku yang telah dilakukan oleh
orang-orang tak beriman" (124 alinea
8-10).
Pernyataan ini merupakan satu hujatan
terhadap keabsahan Alkitab, dan tidak
mungkin berasal dari Al-Masih, yang
berfirman, "Langit dan bumi akan berlalu,
tetapi perkataanKu tidak akan berlalu"
(Matius 24:35).


5. INJIL BARNABAS ADALAH
KESAKSIAN PALSU
TERHADAP AL QUR'AN.

Dari mulanya sudah saya tegaskan bahwa
kitab yang dihubungkan dengan Barnabas
adalah satu kesaksian palsu terhadap Injil
karena keseluruhan isinya bertentangan
dengan Injil. Dibawah ini saya
ketengahkan beberapa bagian yang
terdapat dalam Injil yang palsu itu, yang
juga pada gilirannya merupakan satu
kesaksian palsu terhadap Al Qur'an:

1. Maka Yusuf berangkat dari Nazareth,
suatu kota di daerah Galelee, dengan
Maryam isterinya yang sedang hamil,
.... agar dia dapat mendaftarkan nama
sesuai dekrit Caesar. Setelah Yusuf
sampai di Bethlehem, karena kotanya
kecil, dan sejumlah besar mereka
merasa asing di sana, dia tiada
menemukan tempat, oleh karena itu ia
mengambil penginapan di luar kota
pada sebuah pemondokan yang dibuat
untuk tempat berteduh penggembala.
Sementara Yusuf bertempat tinggal di
sana, genaplah waktunya bagi Maryam
untuk melahirkan. Perawan itu
dikelilingi oleh cahaya terang yang
luar biasa, seraya melahirkan
puteranya tanpa sakit" (3 alinea 5-10).
Sedangkan isi Al Qur'an membenarkan
bahwa Maryam merasakan kesakitan
melahirkan seperti wanita lain
umumnya, karena dikatakan:
"Kemudian Maryam mengandungnya,
lalu ia berpindah ke tempat yang jauh.
Lalu ia berlindung ke pohon korma,
karena sakit melahirkan anak, ia
berkata: 'Aduhai kiranya, matilah aku
sebelum ini dan adalah aku lupa yang
dilupakan'" (Surat Maryam 22-23).

2. "Celaka kepada dunia ini, karena hal
itu pasti akan mengalami siksaan
abadi. Oh umat manusia bedebah,
karena Allah telah memilih kamu
sebagai seorang anak, dan
menempatkan engkau di firdaus, dalam
pada itu engkau, O orang celaka oleh
gerakan syaithan telah termasuk ke
dalam hal yang tidak diridhai Allah
dan telah terlontar keluar jannah.."
(102 alinea 18-19). Sedangkan Al
Qur'an memandang kepercayaan
kepada ke-bapa-an Allah sebagai satu
penghujatan, dan layak mendapatkan
hukuman dalam neraka. Ia
menyuarakan sebagai peringatan
kepada "orang-orang yang
mengatakan: Allah itu mempunyai
anak" (Surat Al-Kahfi 4-5).

3. "Hendaklah seorang lelaki puas dengan
seorang wanita yang dikaruniakan
Allah baginya dan hendaklah dia
melupakan wanita lainnya (116.18)".
Sedangkan Al Qur'an mengajarkan
poligami (dapat beristeri lebih dari satu
orang) dengan berkata, "kawinilah
bagimu perempuan-perempuan yang
baik bagimu, berdua, bertiga atau
berempat orang. Tetapi jika kamu
takut, bahwa tiada akan berlaku adil
maka kawinilah seorang saja," (Surat
Al-Nisa' 3).

4. Ketika "Allah menciptakan manusia
dengan kebebasan agar dia boleh
mengetahui bahwa Allah tidak
membutuhkan manusia, sama seperti
seorang Raja yang kebebasan kepada
hamba-hambaNya untuk menunjukkan
kemurahanNya supaya
hamba-hambaNya lebih mencintaiNya
maha kuasaanNya, ...." (155 alinea 13).
Hal ini bertentangan dengan Al Qur'an
yang mengatakan: "Tiap-tiap manusia
Kami ikatkan usahanya (amalnya)
masing-masing kedudukanya" (Surat
Al-Isra' 13). Tafsir Al-Jalalayn, dengan
mengutip Muhajid sebagai sumber
pendukung, menjelaskan ayat ini
demikian: "Tidak seorangpun yang di
lahirkan tanpa selembar kertas yang
diikatkan pada lehernya dan
bertuliskan apakah ia susah atau
bahagia."

5. "Kemudian Pesuruh Allah itu akan
berkata, O Allah, ada diantara
orang-orang yang beriman yang telah
berada dalam neraka 70.000 tahun. O
Allah, dimana gerangan ampunan
Engkau? Hamba mohon kepada
Engkau, Allah, untuk membebaskan
mereka dari azab-azab pedih itu. Lalu
Allah memerintahkan 4 Malaikat
kesayangan Allah supaya mereka pergi
ke neraka dan mengeluarkan setiap
orang yang telah menganut aqidah
Pesuruh-Nya dan memimpin ke dalam
surga" (137 alinea 1-4). Ayat ini
bertentangan dengan Al Qur'an yang
sama sekali menyangkal akan
permohonan ampun, karena dikatakan:
"Sesungguhnya Allah mengutuki
orang-orang yang kafir dan
menyediakan untuk mereka api yang
bernyala-nyala (neraka). Sedang
mereka kekal di dalamnya
selama-lamanya, mereka tiada
memperoleh wali dan tiada pula
penolong" (Surat Al- Ahzab 64-65).

6. "Al-Masih mengaku dan mengatakan
kebenaran, 'Aku bukan Messiah itu'.
Mereka berkata, 'Apakah kamu Eliyah
atau Yeremiah, atau salah seorang di
antara Nabi-nabi dulu?' Al-Masih
menjawab, 'Tidak.' Lalu kata mereka,
'Siapakah kamu? Katakanlah supaya
kami boleh memberikan kesaksian
kepada orang yang diutus kepada
kami?' Al-Masih berkata, 'Aku adalah
suatu suara yang berseru melalui
seluruh Yudea, dan berteriak,
'Persiapkan olehmu jalan untuk
Pesuruh Allah itu'" (42 alinea 5:11). Al
Qur'an berkata: "(Ingatlah) ketika
malaikat berkata, 'Ya, Maryam,
sesungguhnya Allah memberi kabar
gembira kepada engkau dengan
kalimat dari pada-Nya (yakni seorang
anak), namanya Almasih 'Isa anak
Maryam, yang mempunyai kebesaran
di dunia dan akhirat dan termasuk
orang-orang yang dekat kepada Tuhan"
(A.Surat Ali Imran 45). Masih adakah,
dalam kenyataannya, satu kesaksian
palsu yang menentang Injil dan Al
Qur'an dari pada Injil Barnabas ini?
Masihkah ada seorang Muslim yang
mempercayai pemalsuan ini bahwa
Mesias itu adalah Muhammad anak
Abdullah dan bukan Al-Masih anak
Maryam?

BERBAHAGIALAH ORANG YANG
LAPAR DAN HAUS AKAN KEBENARAN
KARENA MEREKA AKAN
DIPUASKAN. Mat 5: 6


6. Bahan Kajian Injil Barnabas
Suatu Kesaksian Palsu.

Saudara yang budiman, kalau Anda sudah
membaca buku ini, pasti Anda bisa
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut
ini.
1. Bagaimana pendapat para sarjana
setelah meneliti dengan cermat
mengenai adanya Injil Barnabas?
2. Sejak kapan muncul Injil, Barnabas
itu?
3. Apa bukti yang menguatkan bahwa
Injil Barnabas baru ada sesudah abad
ke 15?
4. Menurut penelitian sejarah di mana
pertama kali naskah asli Injil Barnabas
ditemukan?
5. Bagaimana pandangan Dr. White
tentang penulis Injil Barnabas?
Jelaskan! ?
6. Siapakah sebenarnya pengarang Injil
Barnabas itu?
7. Berikan beberapa contoh yang
membuktikan bahwa Injil Barnabas
ditulis oleh seorang yang memeluk
agama Islam?
8. Jika diteliti dengan cermat
pernyataan-pernyataan dalam Injil
Barnabas, maka sampai pada
kesimpulan bahwa isinya lebih sejalan
dengan tulisan-tulisan mana?
9. Apakah ada hubungan penulis Injil



JESUS BLESSED.

" PELAYANAN PELEPASAN "

A. WHAT

APAKAH PELAYANAN PELEPASAN ITU ?

Istilah pelayanan pelepasan (deliverance ministry atau exorcism) muncul seiring dengan perkembangan gerakan Kristen Pentakosta dan Kristen Karismatik. Beberapa hamba Tuhan seperti Derek Prince, Frank Hammond, dan Win Worley berpengaruh besar dalam mensosialisasikan istilah itu. Meskipun demikian, pelayanan pengusiran setan itu sudah ada sejak jaman Yesus dan para rasul serta gereja pertama. Pelayanan itu sendiri diajarkan oleh Yesus dan para murid-Nya. Alkitab mengajarkan pelayanan pelepasan dengan sangat jelas.

Menurut Dictionary of Pentecostal and Charismatic Movements, pelayanan pelepasan (exorcism) adalah the act of expelling evil spirits or demons by adjuration in the name of Jesus Christ and through His power. Pelayanan pelepasan adalah tindakan mengusir roh-roh jahat atau setan-setan di dalam nama Yesus dengan kuasa Tuhan.

PENGUSIRAN SETAN DI LUAR KRISTEN

Apa beda pelayanan pelepasan Kristen dengan pengusiran setan yang dilakukan dalam agama-agama atau kepercayaan-kepercayaan lain?

* Pengusiran setan kita lakukan dalam kuasa satu nama saja, Tuhan Yesus Kristus (Mrk 16:17). Kita tidak memakai nama-nama lain untuk mengusir setan.
* Pengusiran setan dilakukan bukan dengan kekuatan manusia, kekuatan pikiran (mind power), kekuatan jiwa (psychological power), atau kekuatan-kekuatan spiritual lain. Pengusiran itu dilakukan dengan memohon kuasa dari Roh Kudus (Kis 1:8).
* Pengusiran setan dilakukan dalam rangka memohon kehadiran Tuhan, sebab ketika setan diusir, sesungguhnya Kerajaan Allah datang (Luk 11:20).
* Pengusiran setan dilakukan dengan berpedoman pada Alkitab yang adalah Firman Tuhan. Alkitab harus menjadi “buku manual” bagi praktek pelayanan ini (band. 2 Tim 3:16)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

B. WHO

SIAPA YANG HARUS DILAYANI PELEPASAN?


Siapa yang harus dilayani pelepasan? Tentu saja adalah orang yang terikat oleh setan, iblis, atau roh-roh jahat. Prinsipnya, manusia bisa diserang, dimasuki, dirasuki, dan dikuasai oleh setan-setan. Manusia itu ibarat rumah yang bila tidak dijaga maka akan didiami oleh iblis (Mat 12 :43-45:

Yesus menjelaskan dengan gamblang bagaimana manusia bisa dikuasai setan (Mat 12:43-45): ”Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatnya. Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong, bersir tersapu dan rapi teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk daripada keadaannya semula.” Penjelasan itu memberikan beberapa poin penting, pertama, manusia itu seperti sebuah rumah. Kedua, iblis dapat masuk, tinggal, dan menguasai rumah itu. Iblis dapat diusir keluar dari rumah itu (Mrk 16:17; Yak 4:7). Ketiga, iblis akan masuk kembali dan merebut manusia itu kembali karena memang ingin menghancurkan manusia (Yoh 10:10). Keempat, maka rumah itu jangan dibiarkan kosong, harus diisi dengan Penghuni baru (Roh Kudus) sehingga manusia percaya menjadi rumah Tuhan, Bait Roh Kudus (1 Kor 6:19).

Bagaimana setan bisa masuk dalam diri manusia? Pertama, bisa karena kutuk garis keturunan. Seorang anak bisa terikat iblis sejak lahir karena faktor orangtua yang juga terikat kuasa gelap. Makanya ada penyakit turunan, kutuk turunan, kutuk warisan, dan juga ilmu gaib warisan. Kedua, keterlibatan pada okultisme. Ketiga, sakit-penyakit yang menyebabkan pertahaan jasmani-rohani kita lemah sehingga iblis bisa menerobos masuk. Keempat, kelemahan jiwa (stress, depresi, ketakutan, marah, benci, patah hati, dst) menyebabkan pertahanan rohani lemah dan iblis pun masuk. Kelima, serangan kuasa gelap (misalnya terkena sihir, tenung, guna-guna). Keenam, diserang iblis yang berkuasa atas wilayah tertentu (misalnya diserang iblis yang ada di kuburan atau tempat angker, rumah angker, dll). Ketujuh, dimasuki iblis karena belajar ilmu gaib, tenaga dalam, dll. Kedelapan, dikuasai iblis karena sengaja menyembah iblis (misalnya mengikuti ritual seks, ritual gereja setan, dll). Kesembilan, dikuasai iblis karena hidup dalam dosa (perzinahan menyebabkan orang terikat roh najis, pembunuhan membuat si pembunuh dikuasai roh jahat, dst).

SIAPA YANG BISA MELAYANI PELEPASAN?

Menurut Alkitab, siapa saja yang berkuasa melayani pelepasan?

* Yesus, itu sangat jelas. Alkitab mencatat pelayanan-pelayanan pelepasan yang dilakukan-Nya (misalnya Mrk 9 :14-28).
* Para murid Yesus (Mat 10 :8; Luk 10 :17-19).
*Para rasul, misalnya Rasul Paulus (Kis 19 :11-12)
* Setiap orang percaya. Pelayanan pelepasan itu merupakan tanda-tanda yang menyertai setiap orang percaya (Mrk 16:17)

APAKAH ADA KARUNIA PELAYANAN PELEPASAN?

Sekalipun mengusir setan merupakan tanda yang menyertai setiap orang percaya, Tuhan memakai anggota-anggota Tubuh Kristus tertentu untuk melakukan kuasa itu sebagai sebuah spesialisasi pelayanan. Jadi, meskipun semua orang percaya bisa mengusir setan, ada hamba-hamba Tuhan yang secara khusus diberi panggilan, urapan, dan karunia untuk melayani pelepasan. Frank Hammond dan Win Worley adalah contoh hamba-hamba Tuhan yang dipanggil dan diurapi secara khusus untuk melayani pelapasan.

Hal itu sama seperti dalam pelayanan-pelayanan lainnya. Semua orang bisa berkotbah, tetapi ada hamba-hamba Tuhan yang khusus diurapi sebagai pengkotbah. Semua harus memberitakan Injil, tetapi Billy Graham dan Reinhard Bonnke diurapi secara khusus sebagai penginjil. Semua orang percaya bisa memuji Tuhan, tetapi Don Moen dan Darlene Zschech diberi urapan khusus untuk menjadi worshipers. Semua orang bisa berdoa, tetapi Suzette Hattingh dan Cindy Jacubs adalah wanita-wanita yang diberi karunia khusus sebagai pendoa-pendoa syafaat.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

C. WHY

MENGAPA PERLU PELAYANAN PELEPASAN?


Mengapa pelayanan pelepasan perlu dilakukan sekarang ini ?

* Pelayanan pelepasan itu harus dilakukan sebab banyak (dan semakin banyak) orang terikat iblis. Setan bisa masuk karena
   - Manusia itu berbuat dosa, contohnya adalah Ananias (Kis 5 :3)
   - Manusia sering lemah rohani, tidak mempunyai pertahanan rohani.
   - Manusia menjadi korban kutuk-kutuk iblis yang bersifat warisan dari nenek moyang mereka.

* Sebelum akhir jaman, iblis masih diijinkan Tuhan bercokol di bumi ini (1 Yoh 5 :19) sehingga peperangan rohani masih akan terus terjadi.
* Iblis akan terus-menerus melakukan perlawanan  sehingga peperangan rohani masih harus terus dilancarkan (Ef 6:12)

SETAN HARUS DIUSIR KELUAR DARI MANUSIA

Mengapa manusia yang terikat iblis harus dilayani pelepasan ?

* Iblis adalah pencuri, pembunuh, dan pembinasa (Yoh 10 :10). Begitu mendapatkan kesempatan, iblis akan terus menguasai manusia sampai manusia itu terenggut 100 persen.
* Iblis selalu ingin tinggal di dalam diri manusia, bahkan sekalipun ia telah diusir keluar (Mat 12 :43-45). Karena itu, tindakan pengusiran yang tegas atas setan harus dilakukan.
* Manusia sebagai sebuah ‘rumah’ harus dibersihkan dari ‘para penghuni’ lamanya, yaitu iblis. Rumah itu akan didiami oleh Tuhan sebagai ‘’Bait Roh Kudus’’ (1 Kor 6 :19). Dan, Roh Kudus harus kita beri kesempatan untuk memenuhi diri kita (Ef 5 :18).

ORANG PERCAYA BISA MENGUSIR SETAN

Mengapa orang percaya bisa melakukan pelayanan pelepasan?

* Yesus memberi perintah supaya orang pecaya mengusir setan-setan (Mat 10 :8)
* Yesus berjanji bahwa orang percaya bisa mengusir setan dengan menggunaan nama-Nya (Mrk 16:17)
* Tuhan memberi Roh Kudus sehingga anak-anak Tuhan penuh dengan kuasa illahi (Kis 1:8).
* Pada dasarnya, iblis telah dikalahkan oleh Yesus di kayu salib (1 Kor 15:27). Yesus telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka (Kol 2 :13-15)
* Tuhan telah memberikan senjata-senjata rohani sehingga kita bisa memenangkan peperangan rohani melawan iblis (Ef 6 :10-18)

PERKEMBANGAN PELAYANAN PELEPASAN

Mengapa pelayanan pelepasan berkembang pesat dalam kekristenan masa kini ?

* Karena Roh Kudus sedang dicurahkan di akhir jaman dengan dahsyatnya (Kis 2 :17)
* Karena Gereja sedang diulihkan (Kis 3 :21).
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

D. WHEN

KAPAN PELAYANAN PELEPASAN BERLANGSUNG?

Kuasa untuk pelayanan pelepasan terjadi sebagai wujud Kedatangan Kerajaan Allah di bumi, yaitu sejak Kedatangan Yesus yang Pertama.

* Kuasa mengusir setan terjadi dalam masa pelayanan Yesus di bumi, dan itu merupakan tanda bahwa Kerajaan Allah datang kepada kita (Mat 12 :27-28)
* Kuasa mengusir setan dinyatakan pada masa pelayanan para murid dan para rasul (Luk 9 :1-2 ; Kis 16 :18)
* Kuasa mengusir setan terjadi pada masa pelayanan Gereja sekarang ini, sebab Tuhan Yesus menyertai kita sampai akhir jaman (Mat 28 :18-20)

Roh Kudus bekerja sejak Hari Pentakosta (Kis 2) sampai Kedatangan Yesus yang Kedua (Pengangkatan). Dengan demikian, kita bisa mengusir setan sama seperti Petrus, Paulus, dan para murid Yesus di jaman dulu. Kita menolak paham cessasionism yang mengatakan bahwa karunia-karunia dan kuasa Roh sudah berhenti.

KAPAN SEORANG KONSELI BISA DILAYANI PELEPASAN?

Orang yang akan dilayani pelepasan perlu mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh. Sebab, proses pelepasan – sekalipun dilayani oleh para hamba Tuhan yang berpengalaman – bisa terhambat jika:

* Orang yang dilayani itu masih belum merelakan sepenuhnya untuk benar-benar melepaskan diri dari ikatan roh-roh jahat itu. Misalnya tidak mau melepasakan jimat-jimatnya atau kebiasaan ritual satanisnya.
* Orang yang dilayani itu tidak mau sungguh-sungguh bertobat
* Orang yang dilayani itu tidak mau sungguh-sungguh percaya dan berserah kepada Yesus
* Orang yang dilayani itu tidak mau berserah dalam pekerjaan Roh Kudus

Tuhan sendiri tidak pernah memaksa orang untuk mengikut Dia dan meninggalkan kehidupan lamanya. Jadi, Tuhan menunggu sampai kita rela dan berserah total kepada-Nya. Kebebasan baru diberikan manakala kita hidup sepenuhnya bagi Tuhan.

PELAYANAN EMERGENCI

Di sisi lain, orang percaya yang dipenuhi Roh Kudus harus siap setiap saat. Seharusnya, jika ada kasus kerasukan, orang Kristen bertindak membebaskan. Pada kasus-kasus emergensi – misalnya pada peristiwa kerasukan massal – kita harus bertindak cepat. Meskipun orang yang kita layani belum tentu mau menerima Kristus – dan kita pun tidak memaksanya menjadi Kristen – kita sebenarnya tetap bisa menolongnya terbebas dari kerasukan itu. Sama seperti orang sakit, kita bisa menyembuhkannya tanpa dia menjadi Kristen. Soal iman pada dasarnya terserah pada keputusan masing-masing, yang penting kita memberi pertolongan dan menunjukkan jalan kebenaran itu.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

E. WHERE

DI MANA BISA DILAKUKAN PELAYANAN PELEPASAN?


Pada prinsipnya, pelayanan pelepasan bisa dilakukan di mana saja, karena Tuhan itu Mahahadir (omnipresent). Yesus mengatakan bahwa jika dua atau tiga orang berkumpul dalam namaNya, Ia hadir (Mat 18 :20). Roh Kudus menyertai kita kapan pun dan di mana pun. Jadi, kita dapat melayani pelepasan di rumah, di kampus, di sekolah, di kantor, di dalam perjalanan mobil, dan di mana saja.

Pelayanan pelepasan dapat pula dilakukan di tempat ibadah. Yesus pun mengusir setan di dalam sinagoge (Luk 4 :31-37). Adalah hal biasa jika terjadi pelepasan pada waktu kita beribadah.

PERLUKAH TEMPAT PELAYANAN KUSUS?

Mengenai tempat khusus yang disediakan untuk pelayanan pelepasan, itu ada baiknya. Karena pelepasan merupakan proses peperangan rohani, kita memerlukan persiapan khusus dan juga dukungan fasilitas. Secara fisik, itu akan membantu intensitas pelayanan. Secara spiritual, peperangan akan lebih ringan dan terfokus jika dilakukan di kawasan yang relatif bersih dari kontaminasi roh-roh jahat. Tempat yang khusus itu juga membuat orang (konseli) yang dilayani merasa nyaman dan aman untuk sharring. Apalagi jika terjadi manifestasi-manifestasi yang ’demonstratif’ dan ’atraktif’, tempat khusus yang tertutup sangat membantu proses pelepasan.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

F. HOW

KESERIUSAN

Pelayanan pelepasan – sama seperti pelayanan-pelayanan lainnya – tidak boleh dilakukan dengan sembarangan. Apalagi, pelayanan ini membawa kita pada konfrontasi langsung dengan setan. Kita harus menanganinya dengan serius, hati-hati, penuh kewaspadaan, konsentrasi penuh, dan benar-benar mengandalkan Roh Kudus Kristus.

PERSIAPAN KONSELI

Bagaimana seorang konseli yang akan dilayani harus mempersiapkan diri?

* Konseli harus jujur di hadapan Tuhan dan konselor, mengaku dosa, dst (Mzm 32:5; 139:23-24)
* Konseli perlu rendah hati (Yak 4:6b-7; 5:16)
* Konseli harus benar-benar bertobat dari dosa dan kehidupan lama yang telah menyebabkan dirinya terikat iblis (Yeh 20:43; Mat 3:7-8)
* Konseli harus mau mengampuni orang lain lebih dahulu (Mat 6:1-15)

PERSIAPAN KONSELOR

Konselor, pendoa, atau hamba Tuhan yang akan melayani juga harus mempersiapkan diri secara sungguh-sungguh.

* Ia harus dipenuhi Roh Kudus (Kis 1:8)
* Ia benar-benar bertumbuh menjadi utusan Kristus yang melayani Tuhan (2 Kor 5:20)
* Ia bertumbuh dalam karunia-karunia Roh Kudus (1 Kor 12:7-11)

Pelayanan pelepasan banyak menyangkut dimensi spiritual (peperangan dengan setan-setan) sehingga konselor harus benar-benar berkapasitas secara spiritual. Ketrampilan konseling dan pengetahuan teologia saja tidak cukup. Konselor harus benar-benar paham tentang alam roh, peka dengan Roh Kudus, dan penuh urapan.

Pada dasarnya, setiap orang percaya bisa mengusir setan-setan di dalam nama Yesus (Mrk 16:17). Seriap murid Kristus diberi perintah dan kuasa untuk mengusir setan (Mat 10:8). Namun, untuk melancarkan peperangan tingkat strategis, tidak sesederhana melayani pelepasan secara personal. Para pendoa harus memperhatikan hal-hal berikut ini. Pertama, harus ada persiapan rohani. Kegagalan para murid dalam mengusir setan disinyalir disebabkan oleh kurangnya persiapan karena Yesus menyarankan supaya mereka lebih serius dalam iman, doa, dan puasa (Mat 17:20-21).

Kedua, harus mengenakan selengkap senjata Tuhan (Ef 6:14-18), meliputi: (1) ikat pinggang kebenaran, yaitu hidup dalam kebenaran Firman, (2) baju zirah keadilan, yaitu hidup benar, suci, murni, tulus, lurus, (3) kasut kerelaan memberitakan Injil, yaitu tujuan untuk membawa jiwa-jiwa kepada Kristus, (4) perisai iman, (5) ketopong keselamatan, yaitu pikiran yang berpusat pada Kristus Juruselamat, (6) pedang Roh, yaitu Firman Tuhan, (7) doa yang terus menerus.

Ketiga, harus ada pengayoman (coverage) dari para pemimpin. Tuhan menetapkan para pemimpin sebagai pengayom jemaat secara spiritual (Ibr 13:17). Doa mereka memerisai kehidupan rohani segenap jemaat. Dalam melakukan peperangan, kita perlu perisai rohani.

Keempat, harus menutup semua celah, tidak memberi peluang masuk sedikit pun kepada iblis (Ef 4:27). Kemarahan, kesedihan, dosa, dan sebagainya menjadikan celah terbuka sehingga iblis mempunyai peluang untuk menyerang dan merangsek masuk. Banyak pendoa peperangan jatuh karena hidupnya memiliki celah-celah menganga.

MENGIDENTIFIKASI ROH-ROH JAHAT

Bagaimana cara mengidentifikasi adanya ikatan roh-roh jahat dalam diri konseli?

* Kita dapat menganalisis dari gejala-gejala yang tampak dalam jiwa, tubuh, dan kehidupan konseli kita. Sebagai contoh adalah:
   - Adanya penyakit yang aneh, ini dapat dicurigai sebagai akibat pengaruh setan
   - Adanya kecelakaan bertubi-tubi yang aneh, ini dapat dicurigai sebagai akibat kutuk
   -Adanya mimpi-mimpi yang aneh, ini dapat dicurigai sebagai serangan kuasa gelap
   -Adanya ikatan dosa yang kronis, ini dapat dicuragai sebagai bukan sekedar masalah psikologis, tetapi masalah demonis

* Kita dapat melakukan wawancara mendalam (deep interview) melalui proses konseling maupun pengisian kuesioner (lihat bagian G. KUESIONER) untuk mengetahui sejarah keterikatan dengan iblis.

* Berdasar pimpinan Roh Kudus, kita dapat memakai ”karunia membedakan roh” untuk mengidentifikasi musuh (1 Kor 12:10)

* Kita dapat memohon Roh Kudus memberitahu melalui pewahyuan. Dengan Hikmat Allah, Yesus tahu kondisi perempuan Samaria (Yoh 4:16-20)

PROSES PELAYANAN PELEPASAN

Bagaimana proses pelayanan pelepasan itu? Bagaimana cara kita mengusir setan-setan?

* Kita mendoakan konseli dan memohon supaya Roh Kudus turun dan bekerja atas dirinya.
* Kita harus bertindak aktif mengusir setan dalam nama YESUS (Mrk 16:17)
* Seperti Yesus, kita melawan dan mengusir iblis dengan Firman Tuhan (Mat 4:1-11). Sebagai contoh, kita bisa berkata: ”Hai iblis, karena ada tertulis (sebut ayat Alkitab), aku mengusir engkau keluar dari orang ini!”
* Kita perlu melancarkan doa sambil berpuasa (Mat 17:21)
* Pelayanan dapat dilakukan secara pribadi maupun massal, menurut petunjuk Roh Kudus (band. Mat 4:23-25)
* Kita harus memakai dan mengaktifkan selengkap senjata rohani (Ef 6:11-18)
* Metode pengusiran pada dasarnya variatif, tergantung pada jenis iblis, reaksi iblis, dan hikmat Roh Kudus. * * Dalam hal menggunakan ”minyak urapan” misalnya, perlu memohon hikmat Tuhan. Malahan, Paulus memakai saputangan untuk mengalirkan urapan (Kis 19:11-12)

REAKSI-REAKSI IBLIS SAAT DIUSIR

Bagaimana reaksi iblis pada saat kita melancarkan peperangan (pelepasan) atas diri konseli?

* Iblis akan memberi perlawanan dan menyerang balik. Kalau konselornya tidak berkapasitas rohani, ia bisa diserang balik seperti pada kasus anak-anak imam Skewa (Kis 19:13-16)
Roh-roh jahat akan saling bekerjasama dalam memberi perlawanan, sebab mereka merupakan satu ’pemerintahan’ (Ef 6:12)
* Iblis keluar, tetapi ingin kembali dengan membawa kawan-kawannya (Mat 12:43-45)
* Kadang-kadang Iblis keluar dengan manifestasi fisik yang terjadi atas konseli seperti berteriak, tubuh berguncang, muntah-muntah, dll (Mat 8:29; Mrk 1:23; 5:3-5; Luk 4:41; Kis 8:7)

FOLLOW-UP

Iblis akan menyerang balik dan ingin kembali menguasai orang yang pernah dirasukinya. Jadi, pelayanan pelepasan tidak boleh dilakukan tanpa follow-up. Tindakan rohani apa yang harus dilakukan oleh konseli pasca dilayani pelepasan?

* Terus berjaga-jaga, siaga dalam peperangan, dan mengenakan seluruh perlengkapan senjata rohani (Ef 6:10-18)
* Selalu menjaga perkataan dan mengucapkan perkataan-perkataan iman yang positif (Mrk 11:23)
Merenungkan Firman Tuhan, mengisi pikiran dan hati dengan Firman Tuhan secara intensif setiap harinya (Mzm 1:1-3)
* Menyalibkan kedagingan, tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh hawa nafsu (Luk 9:23; Gal 5:19-21, 24)
* Mengembangkan keintiman dengan Tuhan melalui kehidupan doa dan penyembahan rohani (1 Kor 14:14-15)
* Bertumbuh dalam persekutuan anak-anak Tuhan yang berohani (1 Kor 12:7-14)
* Bertumbuh dalam pembinaan dan pengayoman (coverage) para hamba Tuhan atau pemimpin rohani yang benar-benar dewasa (Ibr 13:17)
* Penuhi “rumah” dan jangan biarkan kosong (Mat 12:43-45). Tubuh kita harus dipersembahkan sehingga menjadi “rumah Tuhan” atau Bait Roh Kudus (1 Kor 6:19). Jadi, kita harus selalu memohon kepenuhan Roh Kudus.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

G. KUESIONER

Masalah-masalah yang muncul dalam tubuh jasmani, kejiwaan, kepribadian, dan kehidupan dapat dicurigai sebagai gejala-gejala yang mengindikasikan adanya ikatan roh-roh iblis. Di bawah ini adalah daftar ikatan-ikatan roh jahat yang teridentifikasi dari masalah-masalah yang muncul dan dari riwayat kehidupan seseorang.

Masalah-masalah Kutuk Garis Keturunan

   - Sakit-penyakit turunan
   - Kutuk mati muda
   - Kutuk kecelakaan
   - Kutuk kemiskinan
   -Ilmu gaib satanis / kemampuan gaib satanis turunan dari nenek moyang
Dll

* Masalah-masalah Masa Bayi, Kanak-kanak

   - Kelahiran yang ditolak
   - Aborsi
   - Kurang kasih sayang
   - Diperlakukan sebagai orang yang berjenis kelamin lain
   - Kecelakaan masa kecil
   - Trauma masa kecil

* Masalah-masalah Kegagalan hidup

   - Kemiskinan
   - Jerat hutang
   - Kebodohan
   - Kegagalan beruntun
   - Kecelakaan
   - Malapetaka
   - Ancaman maut bertubi-tubi

* Masalah-masalah Tubuh-Jasmani

   - Penyakit aneh
   - Penyakit karena kerasukan
   - Penyakit karena diguna-guna
   - Penyakit karena masalah-masalah kejiwaan (psikosomatis)
   - Kelemahan fisik
   - Penyakit menahun
   - Penyakit aneh yang tidak masuk akal
   - Kelemahan tubuh

* Masalah-masalah Kejiwaan (berkaitan dengan kehidupan individual dan social)

* Kepahitan
   - Dendam
   - Tidak mengampuni
   - Keras hati
   - Benci
   - Pembunuhan

* Pemberontakan
   - Kemauan diri sendiri
   - Bebas
   - Tidak mau menundukkan diri
   - Tidak mau taat

*Perselisihan
   - Perseteruan
   - Mengomel
   - Perbantahan
   - Pertengkaran
   - Perkelahian

* Marah
   - Dendam
   - Geram
   - Jengkel
   - Sadis
   - Kejam
   - Mengutuk

* Suka menuduh
   - Kritik
   - Cerewet
   - Menghakimi
   - Mencari kambing hitam
   - Menggosip
   - Mencemarkan nama baik
   - Menuduh diri sendiri

* Tertuduh
   - Tertolak
   - Rasa bersalah berlebihan
   - Takut ditolak
   - Menolak diri sendiri
   - Merasa menjadi korban

* Tidak aman / tidak nyaman
   - Rendah diri
   - Kesepian
   - Segan
   - Malu

* Cemburu
   - Curiga berlebihan
   - Iri hati berlebihan
   - Kepentingan diri sendiri
   - Ingin menang sendiri

* Pengunduran diri
   - Melarikan diri dari masalah
   - Melamun, berkhayal
   - Acuh tak acuh
   - Tidur berlebihan

* Sikap pasif
   - Tidak bergairah
   - Menyendiri, tidak bersosial
   - Tidak berpikir

* Tekanan batin
   - Tak bersemangat
   - Mau bunuh diri
   - Sukar tidur

* Luka-luka batin
   - Sakit hati
   - Kecewa berat
   - Beban berat
   - Teraniaya

* Kesedihan
   - Dukacita
   - Kemurungan
   - Patah hati

Masalah-masalah Traumatis

   - Trauma kecelakaan
   - Trauma penyakit
   - Trauma aniaya
   - Trauma diperlakukan tidak adil
   - Trauma dilecehkan (diperkosa, dll)

* Masalah-masalah Pikiran

   - Filsafat-filsafat palsu
   - Pikiran kacau
   - Ideologi ekstrem
   - Kesombongan
   - Pemujaan intelektualitas
   - Penipuan
   - Siasat licik
   - Rencana-rencana jahat
   - Pikiran jahat
   - Lemah pikiran, kebodohan
   - Dominasi logika-rasio, sulit beriman
   - Pikiran terlalu rumit
   - Tak bisa ambil keputusan

* Masalah-masalah Kepribadian

   - Warisan karakter yang buruk
   - Sifat-sifat buruk
   - Kecenderungan-kecenderungan negatif
   - Kepribadian ekstrem
   - Kepribadian ganda
   - Kemunafikan
        - Berpura-pura
        - Bersandiwara
        - Merekayasa
        - Suka memutarbalikan
   - Etnosentrisme ekstrem
   - Banci
   - Perfeksionisme
   - Dominan / berkuasa
   - Perasa
        - Melankolis
        - Rapuh
        - Mudah tersinggung
   - kesombongan
        - Pembenaran diri
        - Tinggi hati
   - Tidak sabar
   - Keras, kasar, bengis

* Masalah-masalah sakit mental

   - Idiot
   - Gila
   - Stress
   - Depresi
   - Paranoid
   - Pengkhayal
   - Dll

* Masalah-masalah Ketagihan/ketergantungan

   - Rokok berat
   - Minuman keras
   - Alkoholisme
   -m Obat bius, sabu-sabu, dll
   - Narkoba
   - Dll

* Masalah-masalah Dosa yang menjadi Kebiasaan

   - Perzinahan
   - Mencuri
   - Membunuh
   - Dll

* Masalah-masalah Ketidakkudusan

   - Onani, masturbasi
   - Pornografi
   - Seks bebas
   - Kumpul kebo
   - Homoseks, lesbian
   - Penyimpangan-penyimpangan seks
   - Incest
   - Perkosaan
   - Kekerasan seks
   - Pelacuran

* Masalah-masalah Keagamaan

   - Fanatisme agama
   - Fanatisme doktrinal
   - Kesalahan doktrin
   - Formalitas
   - Kemunafikan agamawi
   - Pemujaan tradisi agama

* Masalah-masalah Kepercayaan Tradisional/Modern/Posmodern yang bersifat Satanis

   - Upacara-upacara satanis
   - Kepercayaan-kepercayaan satanis

Masalah-masalah Pengalaman dengan Iblis

   - Penampakan setan-setan
   - Diserang roh halus
   - Berbicara dengan roh setan
   - Mimpi-mimpi satanis
   - Dll

* Masalah-masalah Bidat

   - Aliran-aliran sesat
   - Ikatan dengan kelompok-kelompok sesat
   - Ajaran sesat
   - Dll

* Masalah-masalah Okultisme

   - Pemujaan satanis
   - Praktek-praktek satanis
   - Aliran-aliran satanisme
   - Dst

* Masalah dengan Tuhan

   - Mengutuk Tuhan
   - Menghujat Tuhan
   - Mendukakan Tuhan
   - Ateisme
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

H. SATANOLOGI

MENGENALI SETAN

Diambil dari buku “Doa Mengatasi Bencana Alam” oleh Haryadi Baskoro (Penerbit ANDI, Yogyakarta, 2009).

Iblis merupakan suatu pribadi jahat yang memiliki kuasa supranatural atas kosmos. Menurut sejarahnya, setan (dalam bahasa Latin disebut Lucifer) adalah penghulu malaikat yang memberontak kepada Tuhan. Sejak kekal, sebelum Adam dan Hawa diciptakan, Tuhan memerintah bersama para malaikatnya. Pemberontakan Lucifer terlihat dari keinginannya untuk menjadi penguasa yang melampaui Tuhan. Hal itu terungkap dari kata-kata ”aku hendak” seperti dicatat oleh nabi Yesaya (Yes 14:13-14): aku hendak naik ke langit; aku hendak mendirikan tahtaku mengatasi bintang-bintang; aku hendak duduk di atas bukit pertemuan jauh di sebelah utara; aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan; aku hendak menyamai Yang Mahatinggi.

Sebelum jatuh dalam dosa pemberontakan, Lucifer memiliki kepribadian yang sangat luar biasa. Menurut Ryrie (1991), Yehezkiel membandingkan kelebihan raja Tirus dengan kelebihan Lucifer sebelum kejatuhannya (Yeh 28:12-15). Lucifer memiliki kesempurnaan hikmat dan keindahan, tempat tinggal yang mulia, kemeganan busana, fungsi yang hebat, dankesempurnaan integritas yang tak bercela.

Karena memberontak, Tuhan menghukum Lucifer dan melemparkannya ke bumi. Ia jatuh seperti kilat dari langit (Luk 10:18). Dalam kejatuhannya itu, Lucifer mempengaruhi sepertiga dari malaikat-malaikat yang lain. Karena itu, dalam keberadaannya kemudian, setan memiliki kerajaannya sendiri. Setan mempunyai sistem pemerintahan yang besar dan rapi (Ef 6:12). Mereka menjadi kelompok kekuatan besar yang selamanya berseteru dengan Tuhan dan Kerajaan-Nya.

Dalam Alkitab berbahasa Indonesia, dipakai beberapa istilah seperti setan, iblis, dan si jahat. Setan berasal dari kata Ibrani (satan) yang berarti musuh atau lawan [adversary] (Za 3:1; Mat 4:10; Why 12:9; 20:2). Iblis berasal dari kata Yunani (diabolos) yang mengandung arti pemfitnah (Mat 4:1; Ef  4:27; Why 12:9; 20:2). Yohanes menyebutnya sebagai si jahat (Yoh 17:15; 1 Yoh 5:18-19). Sifat iblis itu sangat jahat.

Paulus menggambarkan sifat-sifat iblis dalam suratnya kepada jemaat di Efesus (Ef 6:10-12) sebagai berikut. Pertama, iblis sangat licik. Pada ayat 11, Paulus menekankan soal “tipu muslihat iblis”. Dengan cara itu, iblis menghalangi karya Tuhan dalam kehidupan manusia. Iblis membuat manusia terombang-ambing dalam permainan palsu dan segala bentuk kelicikan (Ef 4:14).

Kedua, iblis adalah musuh yang mempunyai kuasa supranatural. Ketika Paulus menandaskan supaya kita menjadi kuat di dalam kekuatan kuasa Tuhan, sesungguhnya ia sedang berbicara tentang kekuatan dan kuasa si iblis itu (ayat 12). Iblis mempunyai system pemerintahan dan organisasi kekuasaan yang kokoh. Ketika para murid gagal mengusir setan yang menguasai seseorang (dalam pelayanan pelepasan), Yesus memberi penjelasan bahwa itu terjadi karena mereka kurang beriman (Mat 17:17) dan karena pelayanan pengusiran itu membutuhkan doa dan puasa (Mat 17:21). Menurut Thomas J. Sappington (1998), para murid waktu itu agak meremehkan kekuatan setan. Kenyataannya, setan mempunyai kuasa dan kita harus melawannya dengan persiapan rohani yang khusus.

Ketiga, iblis adalah musuh yang sangat jahat. Pada ayat 12, Paulus menunjuk pada masalah “roh-roh jahat”. Ini merupakan sifat dasar iblis, yaitu sangat jahat. Sappington (1998) memperingatkan supaya kita tidak terpengaruh oleh ajaran-ajaran lain. Mereka mengatakan adanya roh-roh gaib yang jahat dan yang baik. Ilmu gaib pun ada dua, putih (white magic) dan hitam (black magic). Pengajaran Alkitab tentang dunia mahkluk halus sangat jelas, semua iblis jahat, apapun bentuk dan manifestasinya!

Charles Ryrie (1991) mengklasifikasi kejahatan setan sebagai berikut. Pertama, dalam hubungannya dengan Kristus, setan berusaha menggagalkan misi Yesus untuk mati bagi penebusan dosa manusia. Hal itu jelas sejak Herodes berusaha membunuh bayi-bayi yang baru lahir (Mat 2:16). Kedua, dalam hubungannya dengan Tuhan, setan melawan Tuhan dengan cara mengembangkan segala bentuk kepalsuan. Jangan heran jika sekarang muncul banyak agama palsu (2 Tim 3:5), hamba-hamba Tuhan  palsu (2 Kor 11:15), ajaran-ajaran palsu (1 Tim 4:1-3). Puncak pemalsuan adalah kemunculan Antikris yang akan menyesatkan banyak orang dengan tipu muslihatnya (2 Tes 2:9-11). Ketiga, dalam hubungannya dengan bangsa-bangsa, setan menyesatkan mereka (Why 20:3). Akibatnya, bangsa-bangsa mengembangkan sistem ideologi dan politik yang menghalangi pemberitaan Injil. Pada akhir jaman, iblis akan menipu sehingga bangsa-bangsa menyembah Antikris (Why 13:2-4). Keempat, dalam hubungannya dengan orang-orang yang tidak percaya, setan membutakan pikiran mereka sehingga tidak mau menerima Injil (2 Kor 4:4). Mereka mengedepankan akal budi dan pikiran rasional sehingga sulit untuk percaya. Mereka terjerat dalam ajaran agama-agama palsu, penyembahan berhala, dan okultisme. Kelima, dalam hubungannya dengan orang-orang percaya, setan mencobai supaya berbuat jahat (Kis 5:1-11), menyerang usaha pemberitaan Injil (1 Tes 2:18), dan menuduh kita di hadapan Tuhan (Why 12:10).


SILHAKAN DI SHARE TANPA SEIJIN SAYA..!!!

TUHAN YESUS RAJA SORGA Memberkati .