Saling Berbagi Dan Saling Menguatkan. (Jika Saudara Terberkati, mohon dibantu untuk membagikannya kepada orang lain).
Jumat, 08 Februari 2013
"Petrus menyangkal YESUS. "
Petrus menyangkal Yesus.
Matius 26:69-75
69 Sementara itu Petrus duduk di luar di halaman.
Maka datanglah seorang
hamba perempuan
kepadanya, katanya:
“Engkau juga selalu
bersama-sama dengan Yesus, orang Galilea itu.”
70 Tetapi ia menyangkalnya di depan
semua orang, katanya:
“Aku tidak tahu, apa yang
engkau maksud.”
71 Ketika ia pergi ke pintu gerbang, seorang hamba
lain melihat dia dan
berkata kepada orang-
orang yang ada di situ:
“Orang ini bersama-sama
dengan Yesus, orang Nazaret itu.”
72 Dan ia menyangkalnya pula
dengan bersumpah: “Aku
tidak kenal orang itu.”
73 Tidak lama kemudian orang-orang yang ada di
situ datang kepada Petrus
dan berkata: “Pasti engkau
juga salah seorang dari
mereka, itu nyata dari
bahasamu.”
74 Maka mulailah Petrus mengutuk
dan bersumpah: “Aku tidak
kenal orang itu.” Dan pada
saat itu berkokoklah ayam.
75 Maka teringatlah Petrus akan apa yang
dikatakan Yesus
kepadanya: “Sebelum
ayam berkokok, engkau
telah menyangkal Aku tiga
kali.” Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan
sedihnya.
Peristiwa Petrus menyangkal
Yesus dicatat dalam keempat
injil, meskipun saat mereka
ditulis, ia adalah rasul terbesar pada saat itu.
Sesungguhnya setiap manusia,
sehebat apapun tampaknya,
sudah gagal. Hanya Kristus
dan kebenaran-Nya yang tidak
pernah dan tidak mungkin
gagal, bahkan justru karena Dia maka walaupun kita telah
jatuh dalam dosa, kita boleh
bertobat dan dibenarkan di
hadapan Allah. Ini adalah
penghiburan yang besar, bahwa
semua manusia, siapapun dia, memerlukan anugerah Tuhan.
Tetapi ada pula orang yang
berpikir bahwa Petrus sudah
bersama-sama Yesus tiga tahun
lamanya, ia sudah melihat
begitu banyak mujizat dengan
matanya sendiri, bahkan ia sudah melihat kemuliaan
Yesus dinyatakan di atas
gunung, tetapi ia pun gagal.
Lalu bagaimana dengan kita?
Ada mereka yang tidak mau
menjadi orang Kristen karena melihat kegagalan pemimpin
atau anggota gereja. Tetapi ini
hanya alasan saja, karena
apabila begitu, maka tidak
perlu melihat kepada orang-
orang Kristen. Lihat saja Petrus, sang rasul yang
terbesar, yang tiga kali ia
menyangkal Yesus, tetapi tiga
kali pula ia dipulihkan dan
diutus. Tuhan pun akan
memulihkan kita apabila kita mau bertobat.
Mari sekarang kita melihat
bagaimana Petrus gagal.
Pertama-pertama, Petrus
ditanya oleh seorang hamba
perempuan. Sebenarnya sang
hamba ini berkata dengan begitu lembut, ia hanya menyatakan,
“Engkau juga selalu bersama-
sama dengan Yesus, orang
Galilea itu.” Bahkan ia adalah
seorang perempuan, yang
masih kecil dan seorang budak pula. Petrus pun tidak
langsung menyangkal tetapi
berlagak bodoh, tidak ingin
dikaitkan dengan Yesus.
Lalu Petrus pindah ke pintu
gerbang dimana ada hamba
yang sedang bercakap-cakap
dengan temannya. Saat Petrus
mendengar bahwa mereka tahu
ia adalah pengikut Yesus, maka ia pun bersumpah dan
menyangkal Yesus kedua
kalinya. Padahal Matius 5 :
33-37 berkata bahwa kita tidak
bisa bersumpah atas apapun
karena semuanya adalah milik Tuhan. Terkadang kita bertemu
dengan orang-orang yang
merasa perlu bersumpah untuk
memperkuat kata-katanya,
padahal kita tahu bahwa justru
saat mereka merasa perlu bersumpah, maka biasanya ada
yang salah dengan perkataan mereka.
Ketiga, maka orang-orang itu
datang kepadanya dan
langsung menuduh Petrus,
“Pasti, engkau juga salah
seorang dari mereka, itu nyata
dari bahasamu.” Walaupun mereka berbahasa Aram, namun
Petrus yang dari Galilea
mungkin memiliki cara bicara
yang unik. Lalu Petrus
menyangkal sambil bersumpah
dan mengutuk, memakai bahasa yang paling kuat. Ia
memanggil kutukan atas
dirinya sendiri, atau bahkan ia
mungkin mengutuki Yesus.
Kali yang ketiga ini, ia dengan
paling tegas menyangkali Yesus dan semakin kacaulah
hatinya. Dan dikatakan bahwa
saat itu pula berkokoklah ayam
dan ia teringat akan apa yang
dinubuatkan Yesus
sebelumnya. Pada ayat 67-68, orang-orang menutupi muka
Yesus dan memukuli-Nya serta
mengejek, “Cobalah katakan
kepada kami, hai Mesias,
siapakah yang memukuli
Engkau?” Padahal Yesus tentu tahu, bahkan Ia sudah tahu
akan penyangkalan Petrus.
Dengan sedih , Petrus keluar
lalu menangis dengan begitu
pahitnya.
Tetapi justru disinilah kita
perlu belajar dari Petrus yang
menyadari kejatuhannya dan
berbalik meminta kepulihan
dari Tuhan. Kita perlu sadar
akan betapa besar dan dalamnya dosa kita, sehingga
kita pun bisa lebih mengerti
betapa besar dan dalamnya
pula anugerah Tuhan.
Kesaksian Petrus disini
memang negatif, tetapi banyak
orang Kristen dikuatkan
olehnya sehingga mereka
memilih untuk mengakui Yesus
dan dianiaya daripada menyangkal Dia. Seorang
berumur 86 tahun yang
bernama Polikarpus disuruh
untuk menyangkal Yesus agar
dia tidak perlu dibunuh, tetapi
ia menolak dan berkata, “Sudah 86 tahun aku hidup dan
Tuhan tidak pernah tidak setia,
bagaimana mungkin aku tidak
setia kepada-Nya?” Maka
dengan itu ia dibakar. Juga
seorang gadis yang cantik bernama Natasha, yang
berkali-kali dipukuli dan
disiksa oleh polisi rahasia
Unisoviet tetapi terus ia kembali
untuk beribadah dan berdoa
kepada Tuhan. Sehingga Viktor, seorang yang paling
beringas dari polisi tersebut
lalu melindungi dia, berkata,
“Jangan apa-apakan dia,
karena dia memiliki sesuatu
yang kita tidak miliki.” Seorang lagi dari polisi rahasia tersebut,
Sergei, pun akhirnya bertobat
dan menulis sebuah buku,
dimana ia berterimakasih
kepada Natasha yang telah
membawa dia kepada Tuhan.
Sepanjang jaman, ada begitu
banyak orang Kristen yang
diberikan keberanian untuk
mengakui Yesus sebagai
Juruselamat mereka. Tetapi
apabila kita pernah menyangkal atau tidak setia
kepada-Nya, Tuhan tentu akan
memulihkan kita apabila kita
mau berbalik dan bertobat.
Bahkan Ia mengutus Petrus
untuk melakukan tugas yang mulia dan mengabarkan Injil-
Nya. Marilah juga kita tidak
egois, dan belajar berdoa untuk
satu sama lain.
Sekali lagi Petrus berdosa,
tidak seperti Yesus, tetapi ia
pun tidak seperti Yudas yang
tidak bertobat. Apabila ia tidak
diampuni dan dipulihkan oleh
Yesus setelah bagian ini, tentulah ia pun tidak akan
diakui oleh-Nya di hadapan
Bapa. Tetapi anugerah Tuhan
sungguh indah, karena Petrus
yang sudah gagal begitu
parahnya, Ia pulihkan dan Ia pakai sehingga menjadi berkat
bagi begitu banyak orang.
IMMANUEL
JESUS BLESSING
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar