Saling Berbagi Dan Saling Menguatkan. (Jika Saudara Terberkati, mohon dibantu untuk membagikannya kepada orang lain).
Jumat, 08 Februari 2013
" YESUS MEMBASUH KAKI MURIDNYA "
YOHANES 13 : 4 - 5
4 Lalu bangunlah YESUS dan menanggalkan jubah-NYA. IA mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-NYA, 5 kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid- murid-NYA lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-NYA itu.
Sebelum membasuh kaki murid- murid, YESUS menanggalkan jubah-NYA. Apa arti menanggalkan jubah? Jubah merupakan atribut atau tingkat sosial seseorang. Contohnya, seorang pengemis memiliki atributnya sendiri, yakni jubah khas pengemis yang digunakannya. Orang buta pun memiliki jubah tersendiri; kalau
zaman sekarang atribut orang yang buta adalah tongkat khusus untuk orang buta. Itu sebabnya ketika YESUS hendak membasuh kaki murid- murid, IA menanggalkan jubah-NYA. Artinya, YESUS menanggalkan atribut ke- Illahian-NYA. IA merendahkan Diri, dengan mengambil rupa seorang hamba.
Setelah itu YESUS menuangkan air ke dalam sebuah basi (baskom) dan mulai melakukan pekerjaan utamanya yakni membasuh kaki yang bermakna penyucian atau pengampunan dosa yang diberikan kepada kita. Penyucian (pembasuhan kaki) yang dilakukan YESUS berbeda dengan penyaliban yang dialami oleh YESUS. Penyaliban YESUS berkaitan dengan pengampunan dosa manusia secara keseluruhan, yaitu ketika seseorang mengakui YESUS sebagai TUHAN dan Juruselamat di dalam hidupnya. Sedangkan penyucian yang digambarkan melalui pembasuhan kaki berbicara tentang penyucian yang dilakukan YESUS bagi orang yang telah beriman.
Sekalipun seseorang telah menjadi orang percaya dan telah menerima pengampunan dosa melalui salib KRISTUS, pada kenyataannya dia masih dapat berbuat dosa karena memang tidak ada manusia yang sempurna; suatu saat dia masih dapat berbuat dosa. Atas dasar kesadaran seperti ini, kita harus selalu meminta kepada TUHAN agar IA membasuh seluruh jalan kehidupan kita.
Setelah YESUS membasuh kaki murid-murid, IA menyeka kaki mereka dengan kain lenan yang terikat di pinggang-NYA. Yang menjadi pertanyaan adalah, setelah kaki dibasuh, mengapa harus diseka untuk dikeringkan? Tindakan YESUS ini bermakna agar keadaan kita kembali seperti semula. Kaki yang semula kering -namun kotor- dicuci hingga bersih, lalu diseka sehingga kering kembali. Seolah-olah kaki mereka tidak pernah kotor, dan juga seolah- olah tidak pernah dicuci. Makna rohaninya, IA tidak mengingat kesalahan yang pernah kita perbuat.
Ada hal penting dari tindakan YESUS dalam hal membasuh kaki murid-murid: YESUS yang mengambil inisiatif untuk melakukannya. Padahal seharusnya manusia yang berbuat dosa yang berinisiatif memohon pengampunan. YESUS justru mengambil inisiatif untuk menyucikan murid-murid di tengah-tengah ketiadaan kesadaran dari murid-murid tentang "kaki" mereka yang kotor. Berarti YESUS sudah menyiapkan pengampunan bagi kita, sehingga kapan pun kita memintanya, IA akan memberikannya. Itu sebabnya setiap awal bulan kita melakukan Perjamuan Kudus, tujuannya adalah untuk mengingatkan kita bahwa pengampunan itu telah IA berikan bagi kita. Selain itu juga mengingatkan kita bahwa sepanjang perjalanan hidup kita, ketika "kaki" kita menginjak sesuatu yang kotor, IA juga tetap memberikan pengampunan tersebut. Tujuannya adalah agar kita menerima kembali kebahagiaan dari DIA.
IMMANUEL
JESUS BLESSING
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar