Saling Berbagi Dan Saling Menguatkan. (Jika Saudara Terberkati, mohon dibantu untuk membagikannya kepada orang lain).
Sabtu, 09 Februari 2013
DOA Minta Jodoh Boleh Ga Sich..??
“DOA minta jodoh sama
TUHAN itu boleh nggak sieh..??”
Pertanyaan ini sering saya
dengar dari para lajang ato bujang yang merindukan segera bertemu dengan mr./miss right di sekitar saya.
Banyak yang menjawab,
“Boleh, dari pada salah pilih kan mendingan minta sendiri yang spesifik sama TUHAN.
DIA BAPA kita dan kita ini
anak-anak-NYA. Masa iya, DIA tidak mendengar
kerinduan kita untuk
bertemu dengan jodoh dan
menikah. Yang penting,
biarlah kehendak BAPA yang terjadi dan bukan kehendak kita yang jadi”.
Tapi, banyak juga yang
menjawab seperti ini,
“Rasanya nggak perlu deh
minta jodoh yang terlalu
spesifik sama TUHAN.
Persiapkan diri aja dengan sebaik-baiknya untuk menjadi
calon pendamping hidup
yang baik, maka TUHAN akan membawakan pasangan
hidup yang sepadan dengan
kita pada waktu-NYA.
TUHAN memberikan Hawa kepada Adam pada saat dia tidur.
Artinya, Ia sudah
merancangkan pernikahan
kita dan siapa orang yang
tepat untuk bersanding dengan kita jauh sebelum
kita lahir. Yang kita
perlukan hanyalah menanti
waktu-NYA sambil
melakukan bagian kita yaitu
bersiap-siap”.
Kedua jawaban di atas
sama-sama masuk akal.
Sebagai anak, kita memang
berhak meminta apa saja
kepada BAPA kita di Surga,
termasuk soal pasangan hidup dan pernikahan, asal
tidak melenceng dari
kehendak-NYA. Sementara
itu, kita juga tahu bahwa
BAPA kita adalah Penguasa langit dan bumi. IA merancang setiap detail-
detail kehidupan kita mulai
dari yang tidak kita sadari
sampai yang kita sadari.
Tidak ada yang terlewat
dirancang oleh BAPA. Pasangan hidup dan
pernikahan hanya perkara
kecil buat DIA. IA tahu waktu yang tepat, kapan kita akan menemukan seseorang yang bisa mencintai dan dicintai oleh kita, dan kapan kita akan menikah.
Mempersiapkan mental dan
rohani untuk pernikahan
juga penting agar ketika
saat-NYC tiba, kita telah siap sedia dan tidak terkejut
menerima karunia-NYA itu.
Saya tidak akan
membenarkan salah satu
pernyataan di atas atau
pun menyalahkan keduanya.
Keduanya mempunyai alasan dan sudut pandang yang benar berdasarkan Firman TUHAN mengenai konsep pemberian pasangan hidup dari TUHAN untuk manusia.
Nah, sekarang masalah
utamanya adalah: DOA yang seperti apa dan
persiapan yang bagaimana
agar TUHAN segera
membukakan pintu jodoh
untuk kita..??
“TUHAN, jangan buat aku
sendirian terus. Aku pengen
punya pacar. Aku berharap,
ENGKAU tidak menciptakan
aku sebagai bujang seumur
hidup. Bawalah seorang wanit yang baik dalam hidupku.
Beri aku petunjuk yang tepat
ketika someone special itu
sudah siap untukku, agar
aku peka akan kehadirannya
dan menyambutnya dengan benar. Tapi jika memang
ENGKAU menghendaki aku
membujang seumur hidup,
berilah aku kemampuan
untuk menjalaninya, karena
saat ini aku merasa benar- benar tidak mampu untuk
terus hidup sendiri tanpa
pendamping.”
Bertahun-tahun saya
berdoa dengan pola doa
seperti di atas dan hasilnya
tidak ada satu pun Cinderela yg ngajak saya ke pelaminan hahaha...
Seiring pertumbuhan rohani
saya dari tahun ke tahun,
akhirnya saya menyadari
bahwa doa saya tersebut
terlalu egois karena tidak
diimbangi dengan persiapan diri saya untuk pernikahan,
meski saya merasa sudah
cukup takut TUHAN dan
setia dengan panggilan-NYA.
Jika kita meminta pasangan
hidup, tentunya kita juga
harus siap untuk menikah.
Untuk apa ada pasangan
hidup di sisi kita jika
tujuannya hanya agar kita tak lagi hidup sendirian dan
kesepian atau hanya untuk
ikut-ikutan gaya hidup dunia
yang sudah berpasangan
atau untuk pamer. POIN
inilah yang sering kita lupakan saat berdoa
meminta jodoh. Kita lebih
sering didorong untuk
berdoa memuaskan hasrat
kita dari pada mencari tahu
apa sebenarnya kehendak TUHAN untuk kita lakukan
lebih dulu.
Menginginkan pasangan
hidup dan pernikahan tidak
salah. Tapi jika tidak
diimbangi dengan kesiapan pernikahan dari dalam,
keinginan itu hanya akan
menjadi teori belaka.
Persiapan menerima jodoh
dimulai dengan memperbaiki
kualitas dan karakter kita
di dalam KRISTUS. Orang baik, belum tentu berkarakter
KRISTUS. Karakter KRISTUS bersumber dari keintiman hubungan kita dengan-NYA dan buah Roh di kehidupan sehari-hari kita. Pasangan kita bukanlah seseorang yang bisa melengkapi kehidupan kita. Hidup kita sempurna karena KRISTUS ada di dalamnya.
Dengan adanya pasangan hidup di sisi kita, itu akan menambah sukacita kita akan kehadiran KRISTUS di hati.
Ketika kita menyadari
kebenaran ini, kita akan
menjalani kehidupan kita,
baik itu saat bujang, lajang ato berpasangan dengan sukacita terus karena
untuk bahagia kita tak
perlu bergantung pada
pribadi manusia yang lain,
tapi hanya kepada KRISTUS.
Menyadari prinsip ini juga mencegah kita menjadi
penuntut pasangan untuk
memenuhi semua kebutuhan
kita. Sesama manusia yang
tidak sempurnanya, tidak
bisa saling memenuhi. Yang bisa memenuhi kita seutuhnya
hanyalah TUHAN kita, dan
pasangan kita adalah
partner untuk saling
memacu diri menuju
keintiman hubungan dengan TUHAN.
Yang perlu diingat, selain
berdoa minta jodoh, kita
juga harus mengimbanginya dengan persiapan mental
dan rohani untuk
pernikahan dan tetap
beriman bahwa TUHAN
sanggup menolong kita
untuk menemukan mr./miss right dan mempersatukan
kita dengan pasangan kita
di pernikahan kudus yang
diperkenan oleh-NYA.
IMMANUEL
JESUS BLESSING
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar