Sabtu, 09 Februari 2013

" JANGAN JADI BATU SANDUNGAN "


Matius 16:23 dikatakan “Enyahlah
iblis Engkau suatu batu
sandungan bagi-Ku, sebab
engkau bukan memikirkan apa
yang dipikirkan Allah, melainkan
apa yang dipikirkan manusia.” Perkataan Tuhan Yesus kepada
Petrus ini sangat mengejutkan :
bagaimana bisa Petrus yang selama
ini telah bersama-sama dengan
Tuhan Yesus tidak mengerti pikiran
Tuhan? Ia mencoba menghalangi rencana Tuhan atau menjadi batu
sandungan Tuhan yang mau ke
Yerusalem untuk memikul salib.
Petrus menjadi alat iblis yang
terselubung, padahal tentunya
Petrus seperti murid yang lain pernah mengusir setan, Sungguh
ironis.

Ini memberikan pelajaran yang
berharga bagi kita bahwa kedekatan
seseorang secara fisik dengan
Tuhan pun tidak menjamin ia
memiliki pikiran Tuhan dan mengerti
kehendak-NYa. Kalau Petrus murid Tuhan Yesus yang terkemuka bisa
kerasukan setan, bukan tidak
mungkin orang-orang yang selama
ini dianggap rohani atau dekat
dengan Tuhan dan aktif dalam
pelayanan gereja bisa juga menjadi alat pelayan gereja bisa juga
menjadi alat setan yang sangat
terselubung. Hal ini harus kita
waspadai dengan seksama.

Sebagai perenungan : Apakah kita
yakin semua orang Kristen mengerti
pikiran Tuhan? Orang yang
mengerti pikiran Tuhan pasti
memperagakan pikiran dan perasaan
Tuhan. Inilah kehidupan seorang yang mengenakan pribadi Kristus.
Kehidupan seperti ini adalah
kehidupan yang pasti mengubah
orang lain. Sesungguhnya inilah
yang dimaksud menjadi terang dan
garam dunia, kehidupan sebagia saksi Kristus yang efektif. Anak
Tuhan menjadi surat yang terbuka
yang dibaca setiap orang (2
Kor.3:2-3).

Sebenarnya Tuhan memiliki rencana
untuk menyelamatkan orang-orang
di sekitar kita bagi kerajaan Allah,
tetapi berhubung kelemahan watak
dan karakter kita yang
terekspresikan melalui perbuatan, maka mereka tidak menjadi orang
percaya yang gagal membawa orang
lain kepada Tuhan menjadi batu
sandungan. Orang yang tidak
mengenakan pikiran Kristus akan
mengenakan pikiran sendiri, sehingga semua yang dilakukannya
merupakan ekspresi dari diri sendiri
yang fasik. Tokoh besar dari India,
Mahatma Gandi pernah menyatakan
bahwa yang membuat ia tidak akan
pernah menjadi orang Kristen adalah orang-orang Kristen sendiri
yang tidak menampilkan kehidupan
seperti Gurunya, Tuhan Yesus
Kristus . Oleh sebab itu dalam
pelayanan kita, kita harus
menampilkan kehidupan Tuhan Yesus.

Memang untuk menjadi saksi Kristus
bagi orang lain harganya sangat
mahal, yaitu harus mematikan segala
hal yang tidak sesuai dengan
kehendak Allah, sehingga dapat
memperagakan pribadi setan. Mengenakan pribadi setan berarti
ikut menceraiberaikan, bukan
mengumpulkan. Dengan ini sekali
lagi kita ditantang untuk mengambil
sikap, di pihak siapa kita berdiri :
Tuhan atau setan? Akhirnya jangan berhenti memeriksa diri, apakah kita
masih berjalan dalam kehendak
Tuhan atau tidak dalam setiap butir
kehidupan yang kita jalani.


IMMANUEL
JESUS BLESSING

Tidak ada komentar:

Posting Komentar