Sabtu, 09 Februari 2013

"Kita Semua Saksi KRISTUS"


Kita Semua Saksi Kristus
Kisah Para Rasul 1:8
"Tetapi kamu akan menerima
kuasa, kalau Roh Kudus
turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di
Yerusalem dan di seluruh
Yudea dan Samaria dan
sampai ke ujung bumi."

Kita tahu ada Amanat Agung
yang disampaikan oleh Tuhan
Yesus tepat sebelum Dia naik
ke surga seperti yang bisa kita
baca di dalam Matius
28:19-20. Apakah untuk menjadikan semua bangsa
sebagai murid Yesus kita
semua dituntut untuk menjadi
pendeta? Tentu saja tidak.
Kita semua tidak dipanggil
untuk menjadi pendeta, tetapi dipanggil untuk menjadi "saksi".

Mari kita simak baik-baik apa
yang dikatakan Yesus berikut: "Tetapi kamu akan menerima
kuasa, kalau Roh Kudus
turun ke atas kamu, dan kamu
akan menjadi saksi-Ku di
Yerusalem dan di seluruh
Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung
bumi." (Kisah Para Rasul 1:8). Inilah sebuah panggilan
yang sangat penting untuk
kita perhatikan.

Pertama, kita diminta untuk
menjadi saksi Kristus. Apa sebenarnya yang harus
dilakukan oleh saksi?
Sederhana saja. Sebagai saksi
artinya kita diminta untuk menceritakan kisah hidup kita , bagaimana kasih dan kuasa
Tuhan mampu memberi
perbedaan dalam hidup kita
selama ini. Kita tidak perlu
mengajarkan sebuah
pelajaran Alkitab secara mendetail atau lengkap, atau
bahkan memahami teologi
terlebih dahulu untuk
menceritakan pengalaman kita
bersama Tuhan, kecuali anda
memang terpanggil untuk itu. Tetapi intinya, sebagai saksi
kita hanya perlu mengetahui
apa yang telah dilakukan
Tuhan kepada kita, lalu
menceritakan atau
membagikan kebaikanNya kepada orang lain. Itulah
tugas saksi, dan itulah
panggilan yang diberikan
kepada kita.

Kedua, dari ayat di atas
dikatakan "kamu akan
menerima kuasa, kalau Roh
Kudus turun ke atas kamu."
Artinya Tuhan bukan
menggantungkan semuanya kepada kemampuan kita,
seperti kemampuan berbicara,
kemampuan menjaring masa,
kemampuan mengajar,
kemampuan menguasai
Alkitab dan lain-lain. Tuhan mengatakan bahwa semua itu
merupakan pekerjaan Roh Kudus. Kita hanya perlu bersaksi lalu kita serahkan
kepada Roh Kudus untuk
menjamah mereka. Bahkan
seringkali yang diminta
hanyalah kesediaan kita, dan
Roh Kudus lah yang akan membimbing setiap perkataan
yang keluar dari dalam diri
kita. "Apabila mereka
menyerahkan kamu,
janganlah kamu kuatir akan
bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan,
karena semuanya itu akan
dikaruniakan kepadamu pada
saat itu juga. Karena bukan kamu yang berkata-kata,
melainkan Roh Bapamu; Dia
yang akan berkata-kata di
dalam kamu. " (Matius 10:19-20). Sekali lagi,
bukanlah pekerjaan kita
untuk meyakinkan orang,
tetapi itu adalah pekerjaan
Roh Kudus, dan kita harus
menyerahkan sepenuhnya kedalam tanganNya, bukan
dengan memaksakan
kehendak atau melakukan
tekanan-tekanan yang malah
akan menjadikan kita sebagai
batu sandungan.

Ketiga, dari ayat yang sama
kita bisa mleihat bahwa Roh
Kudus akan memberikan kita kekuatan khusus untuk melakukan itu. Kita tidak
akan pernah dituntut untuk
melakukan itu semua
sendirian. Ketika kita
membagikan kasih Tuhan
kepada orang lain, disana akan ada kuasa Roh Kudus
yang sedang bekerja dalam
diri kita. Yang penting adalah
kita tidak menolak ketika
panggilan itu sedang turun
pada kita. Jangan lari dari panggilan, jangan gentar,
karena seringkali kesempatan
yang baik akan sulit terulang
kembali. Kita hanya perlu
mulai membagikan
pengalaman atau kisah hidup kita lewat kesaksian-
kesaksian, dan Tuhan akan
bekerja lewat Roh-nya agar
semua kesaksian kita itu bisa
tertanam lembut dalam hati
orang yang mendengarkannya. Disamping itu Yesus sendiri
sudah berkata bahwa Dia
akan selalu menyertai kita di
dalam menjalankan Amanat
Agung itu sampai akhir
jaman. Kita tidak akan dibiarkan sendirian untuk
melakukan itu. Jika anda
menghadapi kesulitan,
berdoalah, karena ada Roh
Kudus yang akan selalu siap
mendampingi anda dalam memberi kesaksian.

Kita bisa
melihat apa yang terjadi pada
Petrus, Yohanes dan rekan-
rekan sekerjanya pada suatu
kali. Mereka pernah
mengalami langsung bagaimana turunnya Roh
Kudus membuat perubahan
mengatasi ketakutan mereka
terhadap ancaman orang
banyak ketika hendak
mewartakan Injil. "Dan ketika mereka sedang berdoa,
goyanglah tempat mereka
berkumpul itu dan mereka
semua penuh dengan Roh
Kudus, lalu mereka
memberitakan firman Allah dengan berani." (Kisah Para
Rasul 4:31). Tidaklah
mengherankan apabila
kemudian mereka bisa dengan
berani mengatakan "Dan kami
adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh
Kudus, yang dikaruniakan
Allah kepada semua orang
yang mentaati Dia."(5:32)

Keempat, jangan lupa pula
bahwa Allah sendiri yang akan memimpin kita kepada orang-orang yang terbuka,
mau menerima dan siap
mendengar tentang besar kasih
setia Allah kepada manusia
tanpa terkecuali. Ada sebuah
contoh yang tercatat dalam Kisah Para Rasul 16:4-12
ketika Paulus dipimpin untuk
menuju Filipi yang terletak di
Makedonia melalui sebuah
penglihatan. Pada
kesempatan lain kita bisa melihat Filipus dipimpin
malaikat menuju seorang
pembesar atau sida-sida di
Ethiopia. (Bacalah Kisah
Para Rasul 8:26-40). Ini
menunjukkan bahwa bukan kepintaran kita mencari orang,
tetapi Tuhan sendiri yang
akan menuntun kita untuk
bertemu dengan seseorang dan
membagikan kesaksian kita
kepadanya.

Di akhir ayat tersebut dikatakan "... menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan diseluruh Yudea dan Samaria dan sampai vjung bumi. Yang dimaksud dengan Yerusalem adalah orang percaya, Yudea adalah orang percaya tp nyantai dlm KeKristenan, Samaria adalah orang percaya tp masih mencari yg lain dan yg terakhir adalah ujung bumi yaitu orang yg belum pernah mendengar sama sekali.

Pertanyaan yang penting
untuk kita pikirkan adalah:
apakah kita siap untuk
berbagi? Apakah kita bersedia
untuk itu, sebagai
penggenapan panggilan yang telah diberikan kepada kita
semua murid-murid Kristus?
Kita harus ingat bahwa
kesaksian yang harus kita
sampaikan bukanlah hanya
sekedar kata-kata saja, tetapi ada kekuatan Roh Kudus
yang bekerja di dalamnya.
"Sebab Injil yang kami
beritakan bukan disampaikan
kepada kamu dengan kata-
kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian
yang kokoh. Memang kamu
tahu, bagaimana kami bekerja
di antara kamu oleh karena
kamu." (1 Tesalonika 1:5).
Lalu apa yang harus kita lakukan? Petrus mengatakan
"Tetapi kuduskanlah Kristus
di dalam hatimu sebagai
Tuhan! Dan siap sedialah
pada segala waktu untuk
memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang
yang meminta pertanggungan
jawab dari kamu tentang
pengharapan yang ada
padamu, tetapi haruslah
dengan lemah lembut dan hormat, dan dengan hati
nurani yang murni.." (1 Petrus
3:15-16).

Sementara kita
menanti panggilan Tuhan,
kita harus tetap menjaga
kekudusan kita dan selalu siap sedia untuk itu, sehingga
ketika panggilan itu datang,
kita akan mampu
melakukannya. Bukan
kehebatan kita, tetapi
kesediaan kita, itulah yang diminta Tuhan. Jadilah saksi-
saksi Kristus yang mampu
membagikan kasih dan berkat
Tuhan kepada sesama.


IMMANUEL
JESUS BLESSING

Tidak ada komentar:

Posting Komentar