Jumat, 08 Februari 2013

" DIAM DAN TENANGLAH "


DIAM dan TENANGLAH..

Markus 4:39 Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.

Saya mencoba membayangkan apa yang sedang terjadi dan mereka lakukan pada saat itu. Murid-murid pasti sibuk dengan segala kemampuan mereka untuk menyelamatkan perahu. Petrus murid Yesus yang paling senior, sebelum dia ikut Yesus dia adalah seorang nelayan yang sangat berpengalaman pasti sibuk sekali memberi aba- aba dan instruksi. Namun segala usaha mereka sia-sia. Air tetap masuk dan perahu hampir penuh dengan air. Mereka terancam bahaya! Sedikit lagi perahu akan tenggelam sementara itu Yesus tengah asyik tidur di buritan kapal.

Pertanyaan saya, apakah Yesus tidak terusik dengan keributan yang terjadi di kapal? Apakah suara hiruk- pikuk badai tidak membuatnya terbangun, atau apakah panggilan murid-muridnya lebih keras dari hiruk pikuk badai sehingga membangunkan-Nya? Apakah Yesus tidak mengetahui bahaya itu? Saya yakin Yesus sebenarnya tidak tertidur, Dia pasti mengetahui bahaya yang mengancam mereka. Yesus membiarkan dirinya tertidur karena ingin melihat reaksi murid-muridNya. Dia ingin melihat murid-muridNya datang dan berseru kepadaNya. Dan benar, ketika perahu mereka hampir tenggelam, murid-murid datang dan berseru.. Yesus bangun dan dengan sebuah kalimat “Diam! Tenanglah!” angin ribut diredakan.

Dari kisah ini dapat kita lihat bahwa pengalaman masa lalu dan keahlian tidak dapat menyelesaikan masalah. Ini juga membuktikan hiruk pikuk dan cara-cara manusia tidak menyelesaikan masalah. Justru cara-cara itu membuat mereka letih karena banyak menguras tenaga. Seandainya dari awal munculnya badai mereka berseru kepada Yesus pasti mereka tidak selelah itu. Lalu bagaimana seandainya mereka tidak berseru meminta pertolongan kepada Yesus? Perahu mereka pasti tenggelam...

Saudaraku, badai apa yang sedang menerjang perahu kehidupanmu saat ini? Penyakitkah? Kesulitan ekonomikah?
Ketidakharmonisan
keluargakah atau lain sebagainya, mari berseru kepada Yesus. Jangan biarkan Yesus tertidur di buritan perahumu. Jangan biarkan Yesus ada di belakang, mari berseru kepadaNya, pasti dia akan segera menghampiri hidupMu. Jangan andalkan kekuatan sendiri, engkau akan kelelahan tanpa penyelesaian, jangan biarkan air sampai memenuhi perahumu karena engkau akan tenggelam. Mari panggil Dia, dan dengan satu kalimat “Diam! Tenanglah!” maka badai dalam kehidupanMu akan berlalu.


IMMANUEL
JESUS BLESSING

Tidak ada komentar:

Posting Komentar