Jumat, 08 Februari 2013

"Ke-ILLAHIan YESUS KRISTUS"


Orang Kristen menyatakan
bahwa Yesus Kristus adalah
Tuhan yang menjelma menjadi
manusia. Pengajaran ini sangat
penting. Jika pengajaran ini
benar maka kekristenan unik dan otoritatif, jika tidak maka
kekristenan tidak berbeda
dengan agama-agama yang
lain.

Prinsip dasar apologetika
kekristenan mengenai keilahian
Yesus Kristus adalah :
1. Perjanjian Baru yang
mencatat kehidupan,
pengajaran, kematian dan
kebangkitan Yesus Kristus
adalah dokumen yang dapat
diandalkan.
2. Yesus menyatakan bahwa
Dia adalah Tuhan yang
menjelma menjadi manusia.
3. Yesus membuktikan bahwa Dia adalah Tuhan dengan
menggenapi nubuat Perjanjian Lama, dengan
hidup tanpa dosa, dengan
mujizat-mujizat yang Dia
lakukan, dan dengan kebangkitan-Nya dari
kematian.
Dengan demikian Yesus
Kristus adalah Tuhan.

Dalam artikel Keotentikan
Naskah Perjanjian Baru kita
mempelajari bahwa naskah
Perjanjian Baru dapat
diandalkan secara historis.
Perjanjian Baru tidak hanya berisi sejarah secara garis besar,
tetapi juga terbukti akurat
secara mendetil. Pendengar dan
saksi mata kehidupan Yesus
meneruskan kisah dari
perkataan dan hal-hal yang dikerjakan Yesus. Perkataan-
perkataan Yesus tidak hanya
diingat tetapi juga ditulis oleh
saksi mata yang dapat
diandalkan (Lukas 1:1-3).

PENYELIDIKAN
PERNYATAAN YESUS
SEBAGAI TUHAN.

Ada banyak bukti yang
mengungkapkan pernyataan
Yesus mengenai keilahiannya,
yaitu :
1. Yesus menyatakan dirinya
sebagai Jehovah (Tuhan dalam
Perjanjian Lama)
2. Yesus menyatakan sebagai
mesias
3. Yesus menerima penyembahan
4. Otoritas perkataan-perkataan
Yesus
5. Yesus memerintahkan berdoa
dalam nama-Nya

Yesus menyatakan diri sebagai
Jehovah.
Dalam Perjanjian Lama,
Tuhan menyatakan nama-Nya
sebagai JHWH atau Jehovah.
Dalam bahasa Indonesia
ditulis sebagai TUHAN (kata
'tuhan' dengan huruf besar semua).
Misal dalam Keluaran 6: 2-3,
'Selanjutnya berfirmanlah
Allah kepada Musa: "Akulah
TUHAN.
Aku telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan
Yakub sebagai Allah Yang
Mahakuasa, tetapi dengan
nama-Ku TUHAN Aku belum
menyatakan diri.'

Orang Yahudi menganggap
nama Jehovah (TUHAN)
begitu suci, sehingga mereka
tidak berani mengucapkannya.
Jehovah adalah satu-satunya
Tuhan, selain itu adalah berhala atau tuhan yang palsu.
Jehovah adalah Tuhan yang
cemburu, yang tidak akan
membagikan nama maupun
kemulian-Nya kepada yang
lain.
Yesaya menulis,
'Beginilah firman TUHAN,
Raja dan Penebus Israel,
TUHAN semesta alam:
"Akulah yang terdahulu dan
Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari
pada-Ku."'(Yesaya 44:6).
'Aku ini TUHAN, itulah nama-
Ku; Aku tidak akan
memberikan kemuliaan-Ku
kepada yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada
patung. '(Yesaya 42:8).
'Aku tidak akan memberikan
kemuliaan-Ku kepada yang
lain'. (Yesaya 48:11).

TUHAN(Jehovah) tidak akan
membagikan nama, hormat dan
kemuliaan-Nya kepada yang
lain. Yang menarik adalah
perkataan-perkataan Yesus
dan tindakan-tindakan-Nya membuat orang Yahudi abad
pertama mengambil batu
menuduh Yesus menghujat
(menyamakan diri-Nya dengan
TUHAN).

Beberapa perkataan Yesus
yang menarik dipelajari:
* Yesus mengatakan, ' Akulah
gembala yang baik'(Yohanes
10:11), sedangkan Perjanjian
Lama mengatakan, 'TUHAN
adalah gembalaku'(Mazmur
23:1).
* Yesus menyatakan Dia
adalah hakim atas segala
bangsa (Yohanes 5:27; Matius
25:31), Perjanjian Lama
mengatakan TUHAN adalah
hakim segala bangsa (Yoel 3:12).
* Yesus mengatakan, 'Akulah
terang dunia' (Yohanes 8:12),
Perjanjian Lama mengatakan
''TUHAN akan menjadi
penerang abadi bagimu" (Yesaya 60:19).
* Yesus berdoa kepada Bapa
untuk berbagi kemuliaan kekal-
Nya, "Oleh sebab itu, ya Bapa,
permuliakanlah Aku pada-Mu
sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu
sebelum dunia ada" (Yohanes
17:5)
* Yesus mengatakan Dia
adalah yang pertama dan yang
akhir (Wahyu 1:17), sama seperti Yehovah dalam
Perjanjian Lama (Yesaya
44:6).

Pernyataan keilahian Yesus
sangat jelas di Yohanes 8:58,
'Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya sebelum
Abraham jadi, Aku telah
ada' (Yohanes 8:58). Orang Yahudi tanpa ragu-ragu
mengerti maksud perkataan ini .
Mereka tahu bahwa Yesus
tidak hanya menyatakan
keberadaan-Nya sebelum
Abraham, tetapi Yesus juga menyatakan sama dengan
Tuhan. Ini menyebabkan
mereka mengambil batu hendak
melempari Yesus.

Dalam beberapa peristiwa
Yesus menyatakan diri-Nya
sama dengan Tuhan dengan
cara yang lain misal dalam
memberikan pengampunan
dosa, suatu pekerjaan yang hanya bisa dilakukan Tuhan.
Dalam Markus 2:10-11, Yesus
melakukan mujizat sekaligus
memberikan pengampunan
dosa:
'Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak
Manusia berkuasa
mengampuni dosa'.

Yesus juga menyatakan bahwa
Dia mempunya kuasa
kehidupan, kuasa yang hanya
dimiliki TUHAN saja.
'Sebab sama seperti Bapa
membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya,
demikian juga Anak
menghidupkan barangsiapa
yang dikehendaki-
Nya.' (Yohanes 5:21)
'Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan
tiba dan sudah tiba, bahwa
orang-orang mati akan
mendengar suara Anak Allah,
dan mereka yang
mendengarnya, akan hidup.' (Yohanes 5:25)

Yesus mengatakan bahwa
'supaya semua orang
menghormati Anak sama seperti
mereka menghormati
Bapa' (Yohanes 5:23). Dalam
kategori yang sama Yesus mendorong murid-murid-Nya,
'percayalah kepada Allah,
percayalah juga kepada-
Ku' (Yohanes 14:1). Yesus
tanpa meninggalkan keraguan,
menyatakan diri-Nya sejajar dengan Allah.

Pernyataan Yesus sebagai
Mesias yang dijanjikan
Perjanjian Lama memberikan
janji kedatangan mesias.
Mesias berarti yang diurapi,
seseorang yang diurapi Tuhan
untuk melakukan penggenapan
rencana keselamatan bagi umat manusia. Perjanjian Lama
memberikan gambaran
keilahian mesias. Ketika Yesus
menyatakan bahwa Dia
menggenapkan nubuat tentang
mesias, secara langsung menyatakan keilahian-Nya.

Sebagai contoh Yesaya
berbicara mengenai Mesias
'Sebab seorang anak telah lahir
untuk kita, seorang putera telah
diberikan untuk kita; lambang
pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya
disebutkan orang: Penasihat
Ajaib, Allah yang Perkasa,
Bapa yang Kekal, Raja
Damai.' (Yesaya 9:5)
'Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke atas gunung yang
tinggi! Hai Yerusalem,
pembawa kabar baik,
nyaringkanlah suaramu kuat-
kuat, nyaringkanlah suaramu,
jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda:
"Lihat, itu Allahmu!"' (Yesaya
40:9)

Dalam Daniel 7:13-14
dikatakan,
'Dalam penglihatanku pada
malam itu, kulihat sesuatu
yang seperti manusia. Ia
datang dengan dikelilingi awan lalu pergi kepada Dia yang
hidup kekal dan diperkenalkan
kepadanya.
Ia diberi kehormatan dan
kekuasaan sebagai raja,
sehingga orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa
dan bahasa mengabdi
kepadanya. Kekuasaannya
akan bertahan selama-
lamanya, pemerintahannya
tidak akan digulingkan'.

Ayat ini yang dikutip Yesus
ketika imam besar menanyakan
apakah Dia mesias.
'Imam Besar itu bertanya
kepada-Nya sekali lagi,
katanya: "Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang
Terpuji?"
Jawab Yesus: "Akulah Dia,
dan kamu akan melihat Anak
Manusia duduk di sebelah
kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-
awan di langit." '(Markus
14:61-62).

Ketika Perjanjian Lama
berbicara mengenai mesias,
Perjanjian Lama juga
berbicara mengenai
keilahiannya. Ketika Yesus
menyatakan Dia adalah kegenapan Perjanjian Lama
mengenai mesias (Lukas
24:27,44; Matius 26:54),
Yesus mengkaitkan diri-Nya
sebagai Mesias yang
menggenapkan apa yang telah tertulis di dalam Perjanjian
Lama. Ini sekaligus
menegaskan keilahian-Nya.

Yesus menerima penyembahan.

Perjanjian Lama melarang
penyembahan kepeda siapapun
kecuali kepada Tuhan
(Keluaran 20:1-5; Ulangan
5:7-9). Yesus tercatat menerima
penyembahan paling sedikit sembilan kali:
1. Sebelum disembuhkan,
seorang sakit kusta menyembah
Dia (Matius 8:2).
2. Sebelum anaknya
dibangkitkan Yesus, seorang
kepala rumah ibadat menyembah Dia (Matius 9:18).
3. Setelah Yesus melakukan
mujizat berjalan di atas air,
orang-orang yang berada di
dalam perahu menyembah Dia
(Matius 14:33). 4. Sebelum anaknya yang
kerasukan setan disembuhkan,
seorang perempuan Kanaan
menyembah Dia (Matius
15:25)
5. Sebelum seorang kerasukan setan disembuhkan, ia
menyembah Yesus (Markus
5:6).
6. Seorang buta yang telah
disembuhkan menyembah
Yesus (Yohanes 9:38) 7. Anak-anak Zebedeus dan ibu
mereka menyembah Yesus
(Matius 20:20)
8. Setelah kebangkitan-Nya,
murid-murid menyembah Dia
(Matius 28:9) 9. Sebelum memberikan
perintah untuk mengabarkan
Injil, murid-murid menyembah
Dia (Matius 28:17)

Yesus tidak menolak
penyembahan, dengan demikian
Yesus tidak menolak orang-
orang memperlakukan Dia
sebagai Tuhan, ini menyatakan
keilahian-Nya.

Otoritas perkataan-perkataan
Yesus.

Yesus memperlakukan
perkataan-perkataan-Nya
sejajar dengan perkataan-
perkataan Tuhan yang
mempunyai otoritas. Yesus mendekati mereka dan
berkata: "Kepada-Ku telah
diberikan segala kuasa di sorga
dan di bumi.
Karena itu pergilah,
jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah
mereka dalam nama Bapa dan
Anak dan Roh Kudus,
dan ajarlah mereka melakukan
segala sesuatu yang telah
Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai
kamu senantiasa sampai
kepada akhir zaman." (Matius
28: 18-20).

Tuhan telah memberikan 10
Perintah Allah kepada Musa,
tetapi Yesus
menambahkan,'Aku
memberikan perintah baru
kepada kamu, yaitu supaya kamu saling
mengasihi.' (Yohanes 13:34) .

Yesus memperlakukan
perkataan-perkataan-Nya
sebagai perkataan yang kekal,'
Langit dan bumi akan berlalu,
tetapi perkataan-Ku tidak akan
berlalu' (Matius 24:35). Berbicara kepada yang
menolak Dia, Yesus
berkata,'Barangsiapa menolak
Aku, dan tidak menerima
perkataan-Ku, ia sudah ada
hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang
akan menjadi hakimnya pada
akhir zaman'. (Yohanes 12:48). Yesus mengakui mempunyai
segala kuasa di sorga dan di
bumi, Yesus memperlakukan
perkataan-Nya sejajar dengan
Firman Tuhan, perkataan-Nya
kekal, perkataan-Nya akan menjadikan hakim. Siapakah
yang berani melakukan hal ini
kecuali Tuhan sendiri? Jelas-
jelas Yesus menyatakan diri-
Nya sebagai Tuhan.

Yesus memerintahkan berdoa
dalam nama-Nya

Yesus tidak hanya
memerintahkan supaya
manusia percaya kepada Dia
(Yohanes 14:1) dan taat pada
perintah-Nya (Yohanes 14:15),
tetapi juga berdoa di dalam nama Yesus.
'Apa juga yang kamu minta
dalam nama-Ku, Aku akan
melakukannya.' (Yohanes
14:13).

Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku,
Aku akan
melakukannya.' (Yohanes
14:14).
'Jikalau kamu tinggal di
dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu,
mintalah apa saja yang kamu
kehendaki, dan kamu akan
menerimanya.' (Yohanes 15:7).


IMMANUEL
JESUS BLESSING

Tidak ada komentar:

Posting Komentar