YOHANES 1 : 12
Tetapi semua orang yang menerima-Nya, diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.
Kata “menerima” di dalam teks ini,
aslinya ditulis ἔλαβον
(élabon) dari akar kata λαμβάνω (lambanō) yang
selain berarti “menerima”, juga
berarti “menggenggam”,
“mencengkeram”. Kata ini bisa
menimbulkan berbagai panafsiran,
tetapi biasanya orang berpikir bahwa kalau mulutnya sudah
mengaku Yesus adalah Tuhan dan
hatinya merasa percaya berarti ia
sudah menerima-Nya, dan dirinya
sudah selamat. Pertanyaan yang
patut dilontarkan adalah, apakah Tuhan Yesus sudah merasa dan
mengakui bahwa kita telah
menerima-Nya? Ingat, banyak orang merasa sudah mengenal
Tuhan Yesus dan merasa pasti
diterima oleh-Nya, namun ternyata
ditolak (Mat. 7:21–23).
Hendaknya kita tidak menganggap
remeh arti kata “menerima” ini.
Apakah tatkala mempelai wanita
berkata kepada mempelai pria, “Aku
menerima engkau sebagai suamiku,”
berarti ia telah menerima suaminya? Mana bisa janji nikah
sepanjang lima detik menjadi
ukuran penerimaannya! Tahun-
tahun panjang dalam kehidupannya
bersama dengan suaminyalah yang
kemudian akan membuktikan apakah wanita itu menerima pria
tersebut sebagai suaminya secara
benar. Demikian pulalah saat seseorang menyatakan dirinya
menerima Yesus sebagai Tuhan dan
Juruselamat dalam suatu kebaktian
kebangunan rohani atau pelayanan
pribadi, sama sekali belum berarti ia
telah menerima Tuhan Yesus dengan benar.
Yoh. 1:12 tidak mencantumkan
menerima-Nya sebagai sesuatu.
Hanya tertulis “menerima-Nya”,
titik. Berarti untuk sungguh-
sungguh menerima-Nya, kita harus
mengenal secara lengkap dan utuh seluruh keberadaan-Nya yang
tertulis di dalam Injil. Maka untuk
dapat mengenal Tuhan dan
menerima-Nya, dibutuhkan kerja
keras dan waktu panjang.
Lambanō—mencengkeram—harus merupakan proses
berkesinambungan. Jadi kalau hari
ini kita merasa telah menerima
Tuhan Yesus lalu berhenti belajar,
itu salah, sebab sudahkah kita
mengenal-Nya secara lengkap dan utuh? Kalau belum, sesungguhnya
kita belum menerima-Nya dengan
benar.
Memang untuk mengenal Tuhan
tidak semudah membalikkan telapak
tangan. Hari ini Yesus masih memberi kesempatan kepada kita
untuk mengenal-Nya. Kalau kita
menyia-nyiakan kesempatan yang
diberikan-Nya untuk bertumbuh
dalam pengenalan dan penerimaan
kita terhadap-Nya, sesungguhnya Ia tidak menganggap kita telah
menerima-Nya. Marilah berjuang
terus-menerus untuk mengenal
Tuhan Yesus lebih dalam lagi,
sehingga Ia mengakui kita telah
menerima-Nya.
IMMANUEL
JESUS BLESSING
Tidak ada komentar:
Posting Komentar