Jumat, 08 Februari 2013

"Sadrakh, Mesakh dan Abednego"



Daniel 3:24-30.
24. Kemudian terkejutlah raja Nebukadnezar lalu bangun
dengan segera; berkatalah ia
kepada para menterinya:
"Bukankah tiga orang yang
telah kita campakkan dengan
terikat ke dalam api itu?" Jawab mereka kepada raja:
"Benar, ya raja!"
25. Katanya: "Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu; mereka tidak
terluka, dan yang keempat itu
rupanya seperti anak dewa!" 26. Lalu Nebukadnezar mendekati pintu perapian
yang bernyala-nyala itu;
berkatalah ia: "Sadrakh,
Mesakh dan Abednego,
hamba-hamba Allah yang
maha tinggi, keluarlah dan datanglah ke mari!" Lalu
keluarlah Sadrakh, Mesakh
dan Abednego dari api itu.
27. Dan para wakil raja, para penguasa, para bupati dan
para menteri raja datang
berkumpul; mereka melihat,
bahwa tubuh orang-orang ini
tidak mempan oleh api itu,
bahwa rambut di kepala mereka tidak hangus, jubah
mereka tidak berubah apa-
apa, bahkan bau
kebakaranpun tidak ada pada
mereka.
28. Berkatalah Nebukadnezar: "Terpujilah
Allahnya Sadrakh, Mesakh
dan Abednego! Ia telah
mengutus malaikat-Nya dan
melepaskan hamba-hamba-
Nya, yang telah menaruh percaya kepada-Nya, dan
melanggar titah raja, dan
yang menyerahkan tubuh
mereka, karena mereka tidak
mau memuja dan menyembah
allah manapun kecuali Allah mereka.
29. Sebab itu aku mengeluarkan perintah,
bahwa setiap orang dari
bangsa, suku bangsa atau
bahasa manapun ia, yang
mengucapkan penghinaan
terhadap Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego, akan
dipenggal-penggal dan
rumahnya akan dirobohkan
menjadi timbunan puing,
karena tidak ada allah lain
yang dapat melepaskan secara demikian itu."
30. Lalu raja memberikan kedudukan tinggi kepada
Sadrakh, Mesakh dan
Abednego di wilayah Babel.

Sadrakh, Mesakh, Abednego
adalah orang Ibrani yang
dibawa ke Babel setelah
Nebukadnesar raja Babel
menyerang kerajaan Yehuda.
Selanjutnya mereka dipekerjakan di lingkungan
istana dan walau mereka
tinggal di lingkungan orang
kafir, mereka tetap percaya
kepada Allah. Suatu ketika
karena ketidaktaatan mereka untuk menyembah patung
Nebukadnesar, mereka
dilemparkan ke dalam
perapian yang menyala-nyala,
tetapi tubuh, rambut, jubah
mereka tidak mempan oleh api bahkan bau kebakaran pun
tidak ada pada mereka. Pada
saat ini kita akan merenungkan:
Mengapa mereka dilemparkan
ke dalam perapian menyala-
nyala? Apa rahasianya sehingga mereka tidak mempan
oleh api? Dan secara rohani,
pelajaran apa yang kita dapat
ambil bagi hidup kita?

1. Mengapa mereka
dilemparkan ke dalam
perapian yang menyala? Sadrakh, Mesakh dan
Abednego dilemparkan ke
dalam perapian yang menyala-
nyala karena tuduhan orang
yang iri dengan mereka, 3:8-12.
Mereka juga dilemparkan ke dalam perapian yang menyala-
nyala karena mereka tidak mau
mencemarkan iman mereka
yaitu dengan menyembah
patung, 3:13-15. Dan mengapa
mereka dilemparkan ke dalam perapian yang menyala, itu
karena mereka lebih takut akan
Allah daripada ancaman
manusia/raja, 3:16-18.

2. Mengapa mereka tidak
mempan oleh api? Sadrakh, Mesakh dan
Abednego tidak mempan oleh
api karena iman mereka pada
kesanggupan Allah untuk
menyelamatkan mereka dari
api, 3:16-18. Mereka tidak mempan oleh api karena Allah
menyertai mereka, 3:24-25.
Tuhan penuh kasih dan kuasa,
Ia sanggup menyelamatkan
dan selalu menyertai hidup
anak-anakNya.

3. Pelajaran rohani apa dari
kisah Sadrakh, Mesakh dan
Abednego ini?

A. Ancaman / permasalahan
terhadap orang percaya selalu
ada dimana saja dan kapan
saja. Orang tidak beriman akan
melarikan diri dari masalah,
Yes 30:17. Ingat kisah Elimelekh (Rut 1:1) suatu
gambaran dari orang tidak
beriman yang lari dari masalah
dan malah menemukan
masalah yang lebih besar.

B. Ancaman tidak akan pernah dialami oleh orang yang miskin
secara rohani, Ams 13:8.
Bahkan iblis pun tidak tertarik
dengan orang yang seperti itu.
Apakah kita kaya secara
rohani? Bersiaplah menerima ancaman dari iblis seperti
pengalaman Sadrakh, Mesakh
dan Abednego!

C. Kalau ada ancaman
terhadap orang percaya, Allah
menjadi pembela dalam keadaan apapun, 3:24-25.

D. Allah dalam hikmatNya
memakai berbagai masalah
yang dialami oleh orang
percaya untuk menyatakan
kuasa dan kemuliaanNya, 3:26-30. Dengan
dilemparkannya Sadrakh,
Mesakh dan Abednego ke
dalam perapian yang menyala-
nyala, kuasa Tuhan
dinyatakan sehingga mereka tidak hangus.

E. Allah dalam hitmatNya
memakai masalah untuk
mempermuliakan orang
percaya kepadaNya, 3:30.
Milikilah sikap hati yang benar ketika kita menghadapi
masalah seperti Sadrakh,
Mesakh dan Abednego.

F. Masalah yang dialami
akhirnya mendatangkan
kesaksian dan kemuliaan bagi Allah, 3:28-29. Raja
Nebukadnesar mengakui Allah
yang disembah oleh Sadrakh,
Mesakh dan Abednego.


IMMANUEL
JESUS BLESSING

Tidak ada komentar:

Posting Komentar