Jumat, 08 Februari 2013

"TABIR BAIT SUCI TERBELAH"


Matius 27:51-52.
(51). Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas
sampai ke bawah dan
terjadilah gempa bumi, dan
bukit-bukit batu terbelah, (52). dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang
kudus yang telah meninggal
bangkit.

1) Tabir itu apa..?
Ada 2 tabir
utama dalam Bait Allah pada saat itu - satu di
antara ruang depan dan
Ruang Suci, dan yang
lain yang ditunjuk di
sini, suatu bagian unsur
pokok dari gedung yang besar. Ini adalah tabir
antara Ruang Suci dan
Ruang Maha Suci, yang
disingkapkan hanya
sekali setahun untuk
mengijinkan / membiarkan imam besar
masuk ke tempat yang
suci pada hari besar
Penebusan /
Pendamaian (Kel
26:33). Tabir itu besar dan mahal, sekitar 60
kaki tingginya, dan
dibuat dari bahan-bahan
yang berharga dan dibutuhkan 300 imam untuk
menggerakkannya.

Kel 26:31-35
“(31) Haruslah kaubuat
tabir dari kain ungu tua,
dan kain ungu muda,
kain kirmizi dan lenan
halus yang dipintal
benangnya; haruslah dibuat dengan ada
kerubnya, buatan ahli
tenun. (32) Haruslah
engkau
menggantungkannya
pada empat tiang dari kayu penaga, yang
disalut dengan emas,
dengan ada kaitannya
dari emas, berdasarkan
empat alas perak. (33)
Haruslah tabir itu kaugantungkan pada kaitan penyambung tenda itu dan haruslah kaubawa tabut hukum ke sana, ke belakang tabir itu, sehingga tabir itu menjadi pemisah bagimu antara tempat kudus dan tempat maha kudus . (34) Tutup pendamaian
itu haruslah
kauletakkan di atas
tabut hukum di dalam
tempat maha kudus.
(35) Meja itu haruslah kautaruh di depan tabir
itu, dan kandil itu
berhadapan dengan
meja itu pada sisi
selatan dari Kemah
Suci, dan meja itu haruslah kautempatkan
pada sisi utara”.

Kel 40:21.
“Dibawanyalah tabut itu
ke dalam Kemah Suci,
digantungkannyalah
tabir penudung dan
dipasangnya sebagai
penudung di depan tabut hukum Allah - seperti
yang diperintahkan
TUHAN kepada
Musa”.

2) Saat sobeknya tabir.
Yesus mati pada pk 3 siang, maka tabir itu
pasti telah sobek pada
saat imam-imam sedang
sibuk dengan korban
petang.
Peristiwa ini, menandakankan
pembukaan kekal dari
kehadiran Allah kepada
manusia oleh kematian
yang menebus dari
Kristus (Ibr 10:19-23), bisa telah
dilaporkan oleh imam-
imam yang bertobat
belakangan (Kis 6:7).
Kis 6:7 - “Firman Allah makin tersebar, dan
jumlah murid di
Yerusalem makin
bertambah banyak; juga
sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya”.

3) Penyebab sobeknya
tabir.
Bukan gempa bumi yang
menyebabkan robeknya
tabir itu, dan ini terlihat
dari fakta bahwa
Matius menceritakan
sobeknya tabir lebih dulu dari terjadinya gempa
bumi.
Ay 51: “Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi , dan bukit-bukit batu
terbelah” .

Sama sekali
tidak mungkin bahwa
Matius mencoba untuk
menyampaikan gagasan
bahwa penyobekan
menjadi dua ini disebabkan oleh gempa
bumi. Seandainya itu
merupakan maksudnya,
bukankah ia akan
menyebutkan gempa
bumi sebelum penyobekan tabir? Apa
yang terjadi harus
dianggap sebagai
mujijat.

Markus juga
menyebutkan bahwa
‘tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke
bawah’. ... Kedua
pengamatan bahwa
penyobekan itu adalah
dari atas sampai ke
bawah dan penggunaan bentuk pasif ‘terbelah /
dibelah menjadi dua’
menunjuk kepada Allah
sebagai seseorang di
balik peristiwa itu, dan
dengan demikian seseorang bisa
menterjemahkan ‘Allah
menyebabkan tabir yang
tergantung di Bait Suci
itu terbelah menjadi dua,
dari atas sampai ke bawah’.

Mark 15:38 - “Ketika itu tabir Bait Suci terbelah
dua dari atas sampai ke
bawah”.

4) Arti sobeknya tabir.
Ada 2 arti yang
ditekankan oleh para
penafsir tentang
sobeknya tabir itu, yaitu:
a) Telah terbuka
jalan masuk kepada
Allah melalui Kristus.
b) Seluruh upacara-
upacara Perjanjian Lama,
dengan imam-imam, korban-
korban, dan bahkan seluruh
Bait Sucinya, telah
dihapuskan.

Sobekan tabir ini
menandakan pembukaan jalan masuk ke surga
melalui tubuh yang
terluka dari Kristus:
seperti yang kita baca
dalam Ibr 10:19,20,
‘Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita
sekarang penuh
keberanian dapat masuk
ke dalam tempat kudus,
karena Ia telah
membuka jalan yang baru dan yang hidup
bagi kita melalui tabir,
yaitu diriNya sendiri’.

Ibr 10:19-22 - “(19) Jadi, saudara-saudara,
oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, (20) karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diriNya sendiri, (21) dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah . (22) Karena itu marilah
kita menghadap Allah
dengan hati yang tulus
ikhlas dan keyakinan
iman yang teguh, oleh
karena hati kita telah dibersihkan dari hati
nurani yang jahat dan
tubuh kita telah dibasuh
dengan air yang murni” .

Ibr 4:16 - “Sebab itu marilah kita dengan
penuh keberanian
menghampiri takhta
kasih karunia, supaya
kita menerima rahmat
dan menemukan kasih karunia untuk mendapat
pertolongan kita pada
waktunya”.

Kristus,
Imam yang benar dan
kekal, setelah
menghapuskan gambar- gambar / simbol-simbol
dari hukum Taurat,
membuka bagi kita
dengan darahNya jalan
ke Ruang Maha Suci
surgawi, sehingga kita tidak usah berdiri lebih
lama lagi di kejauhan di
dalam serambi, tetapi
bisa dengan bebas maju
ke dalam kehadiran
Allah. Karena selama ibadah / penyembahan
yang bersifat bayangan
tetap berlaku, suatu tabir
digantung di depan
Ruang Maha Suci
duniawi, untuk menjaga supaya umat / bangsa
itu bukan hanya tidak
masuk, dan bahkan
supaya mereka tidak
melihatnya, (Kel 26:33;
2Taw 3:14). Sekarang Kristus, dengan
‘menghapuskan surat
hutang, yang oleh
ketentuan-ketentuan
hukum mendakwa dan
mengancam kita’ (Kol 2:14), menyingkirkan
semua halangan,
supaya, dengan
bersandar kepada Dia
sebagai Pengantara, kita
semua bisa menjadi ‘imamat yang
rajani’ (1Pet 2:9).
Karena itu, penyobekan
tabir itu bukan hanya
merupakan
penghapusan dari upacara-upacara yang
ada di bawah hukum
Taurat, tetapi dalam hal
tertentu merupakan
suatu pembukaan surga,
sehingga sekarang Allah bisa mengundang
anggota-anggota dari
AnakNya untuk
mendekatiNya dengan
keakraban.

Roh Kudus
menunjukkan bahwa
jalan ke dalam Ruang
Maha Suci bagi semua
orang sekarang telah
dinyatakan!’ Alangkah menekankannya
pernyataan ‘dari atas
sampai ke bawah’;
seakan-akan untuk
mengatakan ‘Sekarang
datanglah dengan berani kepada takhta kasih
karunia; tabir itu telah
hilang sama sekali;
tutup pendamaian
terbuka terhadap
pandangan dari orang- orang berdosa, dan jalan
kepadanya diperciki
dengan darahNya -
‘yang oleh / melalui
Roh yang kekal telah
mempersembahkan diriNya sendiri kepada
Allah sebagai
persembahan yang tak
bercacat’ (Ibr 9:14).

Ibr 9:14 - “betapa lebihnya darah Kristus,
yang oleh Roh yang
kekal telah
mempersembahkan
diriNya sendiri kepada
Allah sebagai persembahan yang tak
bercacat, akan
menyucikan hati nurani
kita dari perbuatan-
perbuatan yang sia-sia,
supaya kita dapat beribadah kepada Allah
yang hidup”.

Bahwa sebelum saat itu
orang biasa dilarang
mendekat, dengan
ancaman hukuman mati,
terlihat dari ayat-ayat di
bawah ini:
Im 16:17.
“Seorangpun tidak boleh hadir di dalam Kemah Pertemuan , bila Harun masuk
untuk mengadakan
pendamaian di
tempat kudus,
sampai ia keluar,
setelah mengadakan pendamaian baginya
sendiri, bagi
keluarganya dan
bagi seluruh jemaah
orang Israel” .

Bil 3:10 - “Tetapi Harun dan anak-
anaknya haruslah
kautugaskan untuk
memegang
jabatannya sebagai
imam, sedang orang awam yang mendekat harus dihukum mati .’”.

Apakah sekarang ini
saudara sudah masuk ke
hadirat Allah, melalui
Kristus? Kalau belum,
jangan sia-siakan karya
penebusan yang telah Ia lakukan.


IMMANUEL
JESUS BLESSING

Tidak ada komentar:

Posting Komentar