Saling Berbagi Dan Saling Menguatkan. (Jika Saudara Terberkati, mohon dibantu untuk membagikannya kepada orang lain).
Jumat, 08 Februari 2013
"Cara Hidup Jemaat Yang Pertama."
Cara Hidup Jemaat Yang Pertama.
Kisah Para Rasul 2:41-47
Ada banyak hal yang bisa kita pelajari dan bisa kita jadikan contoh dari ayat di atas.
(1). Terbentuknya gereja mula-mula.
a). Orang-orang itu menerima
Firman Tuhan (ay 41).
Kata "menerima" artinya adalah bahwa
orang-orang itu menyambut /
menerima Firman Tuhan secara
positif. Ini jelas menunjukkan
bahwa mereka percaya pada
Firman Tuhan itu dan mau tunduk pada Firman Tuhan itu.
Apakah ini adalah sikap
saudara terhadap Firman
Tuhan?
b) Orang-orang itu memberi diri dibaptis (ay 41)
Baptisan ini merupakan:
* Tanda / simbol dari penyucian
dosa.
* Tanda / simbol persatuan
dengan Kristus.
* Suatu pengakuan kepada dunia bahwa mereka menjadi
pengikut Kristus.
* Tanda / simbol suatu kehidupan
yang baru dan pemutusan
dengan hidup yang lama.
(2) Gereja yang mula-mula.
a) Tempat.
Ayat 46 menunjukkan bahwa
tempat yang mereka pakai
adalah Bait Allah dan rumah mereka masing-masing.
Jelas bahwa mereka tidak
mempunyai gedung gereja.
Bait Allah bukan gedung
gereja karena Bait Allah
adalah tempat ibadah Yahudi. Orang kristen abad 1 selalu berbakti di rumah biasa (bdk. Ro 16:5 1Kor 16:19 Kol 4:15 Filemon 2).
Jelas bahwa gedung gereja
bukanlah syarat mutlak suatu
gereja. Kebaktian tidak harus
diadakan dalam suatu gedung
gereja untuk bisa dikatakan
sebagai sah.
b) Aktivitas mereka.
1. Penekanan Firman Tuhan
(ay 42).
Ada 4 hal yang disebutkan
dalam ay 42, yaitu:
*Pengajaran rasul-rasul.
*Persekutuan.
*Berkumpul untuk memecahkan roti.
*Berdoa.
Jadi, Firman Tuhan
(pengajaran rasul-rasul)
ditempatkan pada rangking pertama.
Dalam semua gereja, Firman
Tuhan harus menduduki tempat
terutama / paling penting..!!
Jemaat juga harus
menekankan Firman Tuhan.
Sekalipun hamba Tuhan
menekankan Firman Tuhan,
tetapi kalau jemaatnya tidak,
maka tidak ada gunanya.
Satu hal yang perlu disoroti
dari ay 42 dalam persoalan
belajar Firman Tuhan adalah
kata ‘bertekun’. Belajar Firman
Tuhan harus dilakukan dengan
tekun!
Ada 2 hal yang perlu ditekankan tentang ‘bertekun’: * Jangan belajar Firman Tuhan
hanya beberapa bulan, atau
bahkan beberapa tahun, lalu
berhenti.
Amsal 19:27 berbunyi: "Hai anakku, jangan lagi
mendengarkan didikan, kalau
engkau menyimpang juga dari
perkataan-perkataan yang
memberi pengetahuan".
Ayat ini menjamin,
bagaimanapun hebatnya
saudara belajar Firman Tuhan,
masuk sekolah theologia
sekalipun, kalau saudara
berhenti, saudara akan tersesat!
* Belajarlah Firman Tuhan
secara rutin, jangan hanya
"KADANG2".
Ingat bahwa sekalipun
pemberitaan Firman Tuhan
yang bersifat insidentil (seperti
Camp, Retreat, Seminar, KKR,
dsb) itu penting, tetapi Firman
Tuhan yang bersifat rutin (Kebaktian, Pemahaman
Alkitab, saat teduh) jauh lebih
penting dan berguna bagi
pertumbuhan iman kita. Firman
Tuhan yang bersifat insidentil
hanya menjadi pelengkap, bukan dimaksudkan untuk
berdiri sendiri.
2. Persekutuan (ay 42).
Perhatikan beberapa hal
sehubungan dengan hal ini:
a) Mereka sering berkumpul.
*ay 42 - ‘selalu berkumpul’.
*ay 44 - ‘tetap bersatu’.
Ini tentu tidak berarti mereka
tinggal se rumah, tetapi artinya
adalah bahwa mereka sering
bertemu dan mereka sehati.
Ikutlah dalam acara-acara
yang membina persekutuan,
seperti Camp, perjamuan kasih,
persekutuan Rumah Tangga.
Juga berilah waktu sebelum
dan sesudah kebaktian, untuk bisa bersekutu!
b) Mereka saling menolong
(ay 44-45).
Ay 44-45
menunjukkan bahwa mereka
yang berkelebihan, mau
menolong mereka yang
kekurangan. Apakah saudara
mau melakukan hal yang serupa?
c) Mereka makan bersama-
sama (ay 46).
Dan mereka melakukan semua
ini dengan gembira, tulus hati
dan sambil memuji Allah (ay 46).
Persekutuan adalah sesuatu
yang sangat penting. Tanpa
hal ini gereja tidak bisa
bertumbuh. Ada banyak orang
yang membutuhkan kasih dan
perhatian, sehingga kalau mereka masuk ke suatu gereja
dan tidak mendapatkan hal itu,
mereka akan keluar lagi.
Hal-hal yang merusak
persekutuan:
- Sikap acuh tak acuh.
- Iri hati.
- Kebencian / ketidaksenangan.
- Gossip / fitnah.
- Kemunafikan.
- Kata-kata yang menyakitkan
hati.
- Hutang. Ini menyebabkan orang
yang berhutang sungkan
bertemu, dan demikian juga
orang yang dipinjam uangnya
itu bisa takut bertemu karena
takut dimintai pinjaman lagi.
3. Mengadakan Perjamuan
Kudus.
Dalam ay 42 dan ay 46
dikatakan bahwa mereka
memecah-mecahkan roti. Istilah
‘memecah-mecahkan roti’ ini
bisa menunjuk pada makan roti
biasa (Luk 24:30), tetapi bisa juga menunjuk pada
Perjamuan Kudus (Luk 22:19
Kis 20:7).
4. Doa (ay 42).
Ini jelas merupakan
persekutuan doa. Adanya janji
Tuhan dalam Mat 18:19
menunjukkan bahwa
persekutuan doa mempunyai
kuasa lebih besar dari doa pribadi.
Mungkin saudara sudah berdoa
secara pribadi untuk gereja
saudara, tetapi apakah saudara
ikut dalam persekutuan doa
untuk mendukung gereja?
Tanpa persekutuan doa, gereja tidak mungkin bisa maju!
Persekutuan doa harus
dilakukan dengan tekun. kata ‘bertekun’ dalam ay
42 itu juga ditujukan kepada
persekutuan doa.
(3) Akibat aktivitas mereka
itu.
* Mereka disukai semua orang
(ay 47).
Pada waktu menafsirkan ayat
seperti ini, kita juga harus
memperhatikan ayat-ayat
seperti: Mat 10:34-36 Yoh
15:18-20 2Tim 3:12. Jadi, kata-
kata ‘semua orang’ dalam ay 47 tidak boleh dimutlakkan.
Harus diartikan ‘banyak orang’,
karena pasti ada juga yang
membenci mereka.
* Gereja bertumbuh (ay 47).
Ini merupakan pekerjaan
Tuhan (ay 47 bdk. 1Kor 3:6-7).
Apakah saudara mau gereja
saudara bertumbuh? Kalau ya,
tirulah gereja abad pertama,
khususnya dalam penekanan
Firman Tuhan, persekutuan
dan doa!
AMIEN...
IMMANUEL
JESUS BLESSING
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar