Jumat, 08 Februari 2013

" Hal Pengabulan DOA"


Matius 7:7-11
Hal Pengabulan Doa

Baru-baru ini saya mendapat kiriman sebuah cerita dan di bawah ada ayat Alkitab dari Matius 7 : 7-11 dimana saya akan mencoba membahasnya.

Matius 7:7-11 tsb, kalau kita melihat dari Sisi Allahnya , maka dibuka segala kesempatan untuk manusia berkomunikasi dalam hal apapun..tapi disini juga di tuntut dari Allah mengenai sisi manusianya persyaratan yang harus di punyai oleh simanusia tsb, Yaitu Iman Percaya dan keteguhan mengenai Kadar KEIMANAN nya.

Karena Perikop ayat Matius pasal 7 ini adalah Minta, Cari dan Ketuk. Jadi menurut saya, untuk memahami pengertian yang dimulai dari ayat 7 s/d penghabisan , kita harus masuk pemahamannya mulai dari ayat 1 s/d ayat 6 terlebih dahulu. Kenapa demikian...??? karena sebelum kita melakukan sebagai mana yang dijelaskan di ayat 7 s/d selesai tsb ( yang intinya Minta,cari dan ketuk )..Maka kita sebagai manusia harus dibenahi dahilu secara mendasar nya siapa diri kita tsb secara pribadinya..apakah pikiran dan perilakunya sudah sejalan dengan pikiran Tuhan apa belum..?? Karena kalau kita langsung menggunakan ayat 7 s/d penghabisan ...dalam hal meminta cari dan ketuk tapi kita belum membenahi diri kita maka dalam hal meminta dst nya pasti semuanya tidak mendapat perkenannan dari Tuhan.

JADI HARUSNYA KITA MEMBENAHI DIRI KITA DULU SESUIA DENGAN BUNYI DI ayat 1 nya, yaitu :
" 7:1 "Jangan kamu menghakimi , supaya kamu tidak dihakimi.

Nah..poinnya ayat diatas tsb adalah dari hubungan antar manusia...nya..?? ( sebelum kamu melakukan : minta ,cari dan ketuk kep . ALLAH..??) kamu sendiri sudah benar apa belum...??
Karena Hukum KE 2 dari Tuhan harus kita lakukan dengan baik dahulu yaitu Kasihilah sesamamu manusia seperti kamu mengasihi dirimu sendiri.

Jadi ayat 1 s/d 6 tsb artinya secara pribadi kita manusia harus melakukan pembersihan diri terlebih dahulu, jika tidak maka kita manusia belum dapat atau belum syah menggunakan ayat 7 s/d penghabisan.

Oke lah sekarang saya coba menjelaskan maknanya melalui Matius 7 : 9, bunyinya : *Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,*

Secara harfiah, maka makna ayat tsb menciptakan sifat yang kontra diktif ya..minta batu di kasih roti. berarti secara pola pikir tidak lah sejalan ( bertentangan ). Poin selanjutnya DARI AYAT INI ADALAH TUHAN YESUS mengajarkan bahwa tidak boleh ada kontra diktif ( berbeda ) antara yang meminta dengan yang memberi ..HARUS ADA PENGERTIAN YANG SAMA ATAUPUN HARUS SUDAH SALING MENGENAL SIFAT MASING MASING antara peminta dan yang memberi ....Untuk saling ada penegertian yang sama maka sebelumnya haruslah dibangun hubungan yang paling intim dulu kan..misalnya antara bapak dan anak..atau orang tua dan anak.

Nah begitupun hubungan intim antara kita manusia dgn TUHAN harus dibangun sebaik baiknya...sehingga apapun yang kita minta kita cari...?? tinggal kita ketuk saja pintu kan..ohh..ternyata ini orang adalah anggota keluarga keluarga sorga..karena hubungan yang intim sudah dibangun dari dulu...jadi mudah dan llancar untuk kedepannya ,,heeheh

Ibarat kata waktu anda masih kecil (TK) dahulu..saat anda bermain..tangan anda kotor penuh tanah..tapi anda langsung minta kueh pada orang tua anda ( ayah /ibu )...oohh sudah pasti orang tua anda menyuruh anda untuk cuci tangan dulu sampai bersih...baru nanti kueh yang anda minta baru diberikan kepada anda..kan..??

Nahh.. prinsip Matius 7 mulai dari ayat 1 s/d 6..mengisyaratkan untuk pembersiahan diri dulu, baru setelah itu masuk dari ayat 7 s/d penghabisan ..melakukan permintaan,cari dan ketuk...tapi diri anda sudah bersih..sesuai hukum Allh yang ke dua..TAHIRKAN HUBUNGAN ANTAR MANUSIA DULU.

Jadi bukan masalah kejar berkat nya dulu..tapi harus melakukan step dari pembersihan diri dulu..


IMMANUEL
JESUS BLESSING

Tidak ada komentar:

Posting Komentar