Jumat, 08 Februari 2013

"Sida-sida dari tanah Ethiopia (2)."


Kisah Para Rasul 8:26-40.

Ay 32-33: “(32) Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut: Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulutNya. (33) Dalam kehinaanNya berlangsunglah hukumanNya; siapakah yang akan menceriterakan asal- usulNya? Sebab nyawaNya diambil dari bumi.” .

Yes 53:7-8 - “(7) Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan
diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya. (8) Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umatKu ia kena tulah” .

1) Kata-kata dari Yesaya dalam ay 32-33 ini diambil dari LXX / Septuaginta, dan agak berbeda dengan kata-kata dalam bahasa Ibraninya.

Dalam perendahanNya’. Ini berbeda dengan bahasa Ibraninya, tetapi disalin dengan persis dari Septuaginta, menunjukkan bahwa ia sedang membaca Septuaginta. ... Ungkapan yang digunakan dalam Kisah Rasul diambil dari Septuaginta, dan pada pokoknya mempunyai arti yang sama seperti dalam bahasa Ibraninya) .

‘Ia diambil dari penjara dan dari penghakiman’. Kata yang diterjemahkan ‘penjara’ menunjuk pada seadanya jenis ‘penahanan / penawanan’, atau bahkan ‘penindasan’. Itu tidak berarti, seperti bagi kita, untuk dibatasi ‘dalam’ suatu penjara, tetapi bisa berarti ‘tahanan’, dan diterapkan pada penahanan terhadap sang Juruselamat pada waktu tanganNya dibelenggu, dan Ia dibawa untuk diadili. ... Tidak diketahui mengapa Septuaginta
menterjemahkan ungkapan ‘ia diambil dari penjara’ dst, dengan ‘dalam perendahanNya’ dst. Tetapi kata ‘dari penjara’ bisa berarti, seperti yang telah dikatakan, dari ‘penindasan’, dan ini pada pokoknya tidak berbeda dari ‘perendahan’; dan dalam arti ini Septuaginta mengertinya).

Arti dari ungkapan dalam Septuaginta dan Kisah Rasul adalah jelas. Itu menunjukkan bahwa dalam keadaan penindasan dan bencana; pada waktu Ia tidak mempunyai pelindung atau sahabat; pada waktu ada dalam keadaan yang paling rendah dari perendahanNya, dan karena itu menjadi obyek yang paling hebat dari belas kasihan, bahwa ‘sebagai tambahan terhadap hal itu’, keadilan tidak Ia dapatkan;
penghakimanNya - hukuman yang adil - diambil, atau ditahan, dan Ia diserahkan untuk dibunuh. PerendahanNya yang dalam dan keadaanNya yang tidak mempunyai sahabat diikuti oleh penghukuman yang tidak adil dan kejam, pada saat tak seorangpun berdiri untuk membela perkaraNya. Jadi, setiap peristiwa memperdalam pendangan tentang penderitaanNya) .

‘PenghakimanNya’.
Keadilan, hukuman yang adil, tidak Ia dapatkan, dan Ia dihukum dengan kejam. ... ‘karena hidupNya ...’, Bahasa Ibraninya adalah, ‘Karena ia dipotong dari negeri orang hidup’; artinya, ‘ia dibunuh’).

Bukan kebetulan sida-sida ini membuka dan membaca bagian dari kitab nabi Yesaya itu, tetapi ada pengaturan dari Providensia Allah sehingga ia membuka dan membaca bagian itu. Dengan demikian Filipus bisa menggunakannya untuk menjelaskan inti sari dari kekristenan kepada sida-sida itu.
Jadi, mula-mula ada pimpinan dari Roh Kudus, dan setelah itu juga ada pelayanan dari manusia.

Ay 34: “Maka kata sida-sida itu kepada Filipus: ‘Aku bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?’”.
ayat ini untuk menunjukkan bahwa sida-sida itu mempunyai keinginan yang sungguh-sungguh untuk belajar / mengerti. Dan bagi orang seperti ini Tuhan selalu mau memberikan pengertian.

Text dari Yes 53 itu jelas sekali berbicara tentang Mesias, bukan tentang diri Yesaya sendiri.

Ay 35: “Maka mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya” .

Dalam memberitakan Injil, kita harus memberitakan tentang Yesus! Di sini Filipus tak perlu susah-susah untuk mencari jalan / cara bagaimana ia bisa memberitakan Injil kepada sida-sida itu, karena text yang ditanyakan memang sudah berurusan langsung dengan injil. Tetapi seringkali, kalau seseorang bertanya tentang sesuatu yang tidak terlalu berurusan dengan injil, kita harus mencari jalan / cara, bagaimana kita bisa membelokkan pembicaraan kepada injil. Kalau orang yang bertanya itu adalah orang yang belum percaya, maka tak ada gunanya membahas hal- hal lain selain injil. Jangan menjawab menurut keinginannya, tetapi menurut kebutuhannya.

Ay 36: “Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata sida-sida itu: ‘Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?’”.

Kalau ada orang yang menganggap bahwa baptisan yang dilakukan oleh Filipus terhadap sida-sida itu adalah baptisan selam, maka perlu mereka ketahui bahwa ini adalah padang pasir, dimana tidak mungkin bisa menemukan air yang cukup untuk melakukan baptisan selam. Yang mereka temukan pada saat itu hanyalah ‘sedikit air’, yang sama sekali tidak memungkinkan baptisan selam.

Ay 37: “[Sahut Filipus: ‘Jika tuan percaya dengan segenap hati, boleh.’ Jawabnya: ‘Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah.’] ”.

Ay 38-39a: (38) Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia. (39a) Dan setelah mereka keluar dari air, ...”.
a) Untuk kata kerja ‘turun’ subyeknya digabungkan, yaitu ‘keduanya’. Lalu ditekankan lagi dengan kata-kata ‘baik Filipus maupun sida-sida itu’.
b) Untuk kata kerja ‘keluar’, subyeknya digabungkan lagi, yaitu ‘mereka’ .

Karena itu, kalau kata-kata ‘turun ke dalam air’ diartikan sebagai ‘terendam di bawah permukaan air’ untuk sida-sida (yang menunjukkan baptisan selam), maka itu juga harus
berlaku untuk Filipus.

Dan kalau kata-kata ‘keluar dari air’ diartikan ‘keluar dari bawah permukaan air’ untuk sida- sida (yang menunjukkan baptisan selam), maka lagi-
lagi itu juga harus berlaku untuk Filipus.

Ay 39b-40: “(39b) Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita. (40) Tetapi ternyata Filipus ada di Asdod. Ia berjalan melalui daerah itu dan memberitakan Injil di semua kota sampai ia tiba di Kaisarea”.

Kita harus meniru Filipus, yang betul-betul terus menerus memberitakan Injil!


IMMANUEL
JESUS BLESSING

Tidak ada komentar:

Posting Komentar